Manado (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Andry Prasmuko mengatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) perlu bersinergi dalam menjaga tekanan inflasi di daerah tersebut.
"Perlu sinergi upaya TPID dalam menjaga tekanan inflasi, terutama dalam jangka pendek ini menjelang HBKN Idul Fitri 2023," kata Andry, di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan berbagai upaya pengendalian inflasi tahun 2023 telah dilakukan oleh TPID se-Sulawesi Utara, seperti melakukan capacity building, perluasan KAD, HLM oleh beberapa TPID di Bolaang Mongondow Raya, pencanangan Gerakan Pengendalian Inflasi Sulut 2023, dan perluasan jalur komunikasi melalui pemuka agama.
"Pada bulan Maret juga kami telah melakukan HLM dengan Kota Manado dan wilayah Kepulauan," katanya lagi.
Ke depan, katanya pula, sinergi ini akan diperkuat dengan pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023 yang dilakukan melalui strategi 4K, yaitu Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif.
Dia menjelaskan kinerja TPID selama satu tahun ini akan dievaluasi dan dikompetisikan dalam TPID Awards. Kriteria penilaian TPID Awards telah disampaikan melalui surat Kemendagri, dengan tenggat waktu penyampaian tanggal 31 Maret 2023.
"Kami mengapresiasi kerja sama Kabupaten Minahasa Tenggara yang pada tahun 2022 lalu telah tertib menyampaikan laporan kinerja TPID. Selanjutnya, kami harap pada tahun ini pelaporan kinerja dapat dilakukan kembali dengan lebih maksimal," katanya pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI Sulut sebut TPID perlu bersinergi jaga tekanan inflasi