Freeport gelontorkan dana Rp42 miliar bangun gedung perkuliahan UNCEN
Timika (ANTARA) - PT Freeport Indonesia menggelontorkan dana Rp42 miliar untuk membangun sebuah gedung perkuliahan di kampus Universitas Cenderawasih Jayapura.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas di Timika, Rabu, mengatakan gedung baru yang akan dinamakan 'Freeport Indonesia untuk Sains dan Kemitraan' itu mulai dikerjakan tahun ini dengan target akan rampung pada 18 bulan ke depan.
"Gedung Ini luas keseluruhannya 2.765 meter persegi, dengan desain tiga lantai dan dibangun dengan konsep gedung hijau (green building). Akan ada 18 ruang kelas, juga ada auditorium dan diharapkan bisa mengakselerasi proses belajar-mengajar di Uncen, termasuk juga untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi," ujar Tony.
Sehubungan dengan itu, pada Selasa (5/4) petang, telah ditandatangani nota kesepahaman antara Presdir PTFI Tony Wenas dengan Rektor Uncen DR Apolo Safanpo bertempat di Hotel Rimba Papua, Timika.
Menurut Tony, kerja sama antara Freeport dengan Uncen tersebut merupakan kelanjutan dari kerja sama-kerja sama sebelumnya, dimana kedua belah pihak telah menjalin kerja sama sejak 1995.
"Mudah-mudahan pembangunan gedung baru ini bisa selesai lebih cepat, mudah-mudahan juga pandemi ini segera mereda sehingga proses pembangunannya bisa lebih cepat dilakukan," harap Tony.
Pembangunan gedung perkuliahan Uncen tersebut merupakan bagian dari program pengembangan sosial masyarakat Freeport di bidang pendidikan, selain bidang kesehatan, ekonomi berbasis kerakyatan, infrastruktur, budaya dan lainnya.
"Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi bangsa ini khususnya bagi Papua. Ini adalah salah satu implementasi dari program pendidikan kita yaitu agar Uncen bisa mencetak lebih banyak lagi tenaga-tenaga, lebih banyak lagi hasil penelitian-penelitian dan juga kegiatan pengabdian masyarakat," kata Tony.
Saat ini Freeport terlibat langsung dalam memberikan bantuan beasiswa bagi sekitar 12.000 anak-anak asli Papua dan mengelola enam asrama, termasuk Sekolah Asrama Taruna Papua di Timika yang seluruhnya mendidik putra-putri asli Papua.
Dengan tambahan gedung baru tersebut, diharapkan Uncen lebih banyak menghasilkan para lulusan yang berkualitas yang siap masuk pasar kerja bahkan bisa bekerja di PT Freeport.
Saat ini terdapat lebih dari 500 alumni Uncen yang bekerja di Freeport.
Rektor Uncen DR Apolo Safanpo menyebut bantuan gedung perkuliahan yang akan dibangun tersebut merupakan yang pertama diterima Uncen dari Freeport sejak mulai menjalin kerja sama pada 1995.
"Ini bantuan gedung yang pertama kali oleh Freeport untuk Uncen, selama ini hanya bantuan-bantuan yang sifatnya non fisik tapi kali ini Freeport membangun satu gedung yang bisa dilihat oleh semua orang," kata Apolo.
Gedung baru itu nantinya akan dibangun persis di depan jalan protokol Abepura yang menghubungkan Kota Jayapura dengan Bandara Sentani.
"Semoga ini menjadi tanda kehadiran Freeport dalam kampus untuk membantu masyarakat dan pemerintah dalam memberikan pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat di Tanah Papua. Atas nama pimpinan dan segenap civitas akademi Uncen kami menyampaikan terima kasih kepada Presdir PT Freeport beserta seluruh jajaran PT Freeport yang sudah membantu kami," ujarnya.
Rencananya Uncen akan memanfaatkan gedung baru yang dibangun oleh PT Freeport tersebut untuk mendukung aktivitas perkuliahan para mahasiswa program studi pascasarjana.
"Semua program studi untuk S2 dan S3 akan fokus di gedung baru itu nanti," jelas Apolo.
Saat ini Uncen mendidik sekitar 33 ribu mahasiswa, sebagian besar merupakan mahasiswa asli Papua yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di seluruh Tanah Papua.*
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas di Timika, Rabu, mengatakan gedung baru yang akan dinamakan 'Freeport Indonesia untuk Sains dan Kemitraan' itu mulai dikerjakan tahun ini dengan target akan rampung pada 18 bulan ke depan.
"Gedung Ini luas keseluruhannya 2.765 meter persegi, dengan desain tiga lantai dan dibangun dengan konsep gedung hijau (green building). Akan ada 18 ruang kelas, juga ada auditorium dan diharapkan bisa mengakselerasi proses belajar-mengajar di Uncen, termasuk juga untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi," ujar Tony.
Sehubungan dengan itu, pada Selasa (5/4) petang, telah ditandatangani nota kesepahaman antara Presdir PTFI Tony Wenas dengan Rektor Uncen DR Apolo Safanpo bertempat di Hotel Rimba Papua, Timika.
Menurut Tony, kerja sama antara Freeport dengan Uncen tersebut merupakan kelanjutan dari kerja sama-kerja sama sebelumnya, dimana kedua belah pihak telah menjalin kerja sama sejak 1995.
"Mudah-mudahan pembangunan gedung baru ini bisa selesai lebih cepat, mudah-mudahan juga pandemi ini segera mereda sehingga proses pembangunannya bisa lebih cepat dilakukan," harap Tony.
Pembangunan gedung perkuliahan Uncen tersebut merupakan bagian dari program pengembangan sosial masyarakat Freeport di bidang pendidikan, selain bidang kesehatan, ekonomi berbasis kerakyatan, infrastruktur, budaya dan lainnya.
"Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi bangsa ini khususnya bagi Papua. Ini adalah salah satu implementasi dari program pendidikan kita yaitu agar Uncen bisa mencetak lebih banyak lagi tenaga-tenaga, lebih banyak lagi hasil penelitian-penelitian dan juga kegiatan pengabdian masyarakat," kata Tony.
Saat ini Freeport terlibat langsung dalam memberikan bantuan beasiswa bagi sekitar 12.000 anak-anak asli Papua dan mengelola enam asrama, termasuk Sekolah Asrama Taruna Papua di Timika yang seluruhnya mendidik putra-putri asli Papua.
Dengan tambahan gedung baru tersebut, diharapkan Uncen lebih banyak menghasilkan para lulusan yang berkualitas yang siap masuk pasar kerja bahkan bisa bekerja di PT Freeport.
Saat ini terdapat lebih dari 500 alumni Uncen yang bekerja di Freeport.
Rektor Uncen DR Apolo Safanpo menyebut bantuan gedung perkuliahan yang akan dibangun tersebut merupakan yang pertama diterima Uncen dari Freeport sejak mulai menjalin kerja sama pada 1995.
"Ini bantuan gedung yang pertama kali oleh Freeport untuk Uncen, selama ini hanya bantuan-bantuan yang sifatnya non fisik tapi kali ini Freeport membangun satu gedung yang bisa dilihat oleh semua orang," kata Apolo.
Gedung baru itu nantinya akan dibangun persis di depan jalan protokol Abepura yang menghubungkan Kota Jayapura dengan Bandara Sentani.
"Semoga ini menjadi tanda kehadiran Freeport dalam kampus untuk membantu masyarakat dan pemerintah dalam memberikan pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat di Tanah Papua. Atas nama pimpinan dan segenap civitas akademi Uncen kami menyampaikan terima kasih kepada Presdir PT Freeport beserta seluruh jajaran PT Freeport yang sudah membantu kami," ujarnya.
Rencananya Uncen akan memanfaatkan gedung baru yang dibangun oleh PT Freeport tersebut untuk mendukung aktivitas perkuliahan para mahasiswa program studi pascasarjana.
"Semua program studi untuk S2 dan S3 akan fokus di gedung baru itu nanti," jelas Apolo.
Saat ini Uncen mendidik sekitar 33 ribu mahasiswa, sebagian besar merupakan mahasiswa asli Papua yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di seluruh Tanah Papua.*