Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas pada forum ASEAN menyebut pertambangan Indonesia merupakan paling maju dibandingkan negara-negara lain di ASEAN.
“Kalau bicara soal pertambangan Indonesia, Indonesia udah jelas di ASEAN yang paling maju. Kita punya hampir semua mineral, walaupun di Filipina juga pertambangannya bagus, Vietnam juga ada beberapa, Thailand juga ada beberapa,” ucap Presdir Freeport usai menjadi pembicara pada ASEAN Investment Forum Day 2 di Jakarta, Minggu.
Sektor pertambangan Indonesia, lanjutnya, juga mempunyai potensi paling besar untuk menarik investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) dibandingkan negara lain di ASEAN. Namun, ia menekankan kestabilan politik, perpajakan dan pertumbuhan ekonomi menjadi tantangan utama untuk menarik investor asing masuk ke Tanah Air.
Tony yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Indonesia Indonesia itu menyampaikan bahwa kondisi politik di Indonesia sangat stabil dalam 9 tahun terakhir. Begitu juga dengan keamanan dan pertumbuhan ekonomi yang juga di atas 5 persen serta inflasi yang terkendali. Oleh karenanya, ia yakin target investasi Indonesia pada tahun ini yang sebesar Rp1.400 triliun akan tercapai
“Dan memang salah satu yang dominan adalah hilirisasi dari pertambangan itu sendiri. Itu salah satu yang dominan. Jadi Indonesia lagi menarik untuk investasi, mudah-mudahan terus seperti itu,” ucapnya.
Mengenai nilai penanaman modal asing yang didominasi oleh Singapura dari total FDI ASEAN yang mencapai 224 miliar dolar AS, Tony mengatakan Singapura merupakan hub investasi yang akan disalurkan ke negara lain termasuk Indonesia.
“Tapi intinya bahwa Indonesia ini pasar yang besar hampir dari 700 juta orang dan juga pertumbuhan ekonominya rata-rata di atas 5 persen walaupun Malaysia lebih tinggi,” tuturnya.
Selain itu, jarak ASEAN yang dekat dengan pasar yang lebih besar yaitu China dan India, membuat pertumbuhan investasi di ASEAN menjadi terbesar di dunia.
Salah satu strategi untuk membuat porsi investasi Indonesia termasuk ASEAN lebih besar adalah dengan melibatkan UMKM di sektor pertambangan dan sektor investasi potensial lainnya.
“Tadi saya sampaikan juga perlu inklusif, melibatkan UMKM di sekitarnya. Ini akan bergulir lebih cepat. Itu yang sebenarnya lebih banyak kita butuhkan,” tambahnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presdir Freeport sebut pertambangan Indonesia paling maju di ASEAN