JNK menargetkan pembebasan lahan Tol Kediri-Kertosono dimulai Desember
Manado (ANTARA) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui kelompok usahanya PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), menargetkan pembebasan lahan untuk Jalan Tol Kediri-Kertosono Seksi 1 dan 2 dapat dilaksanakan dalam waktu dekat, yakni dimulai Desember 2021.
Direktur Utama PT JNK Arie Irianto mengatakan saat ini proses pembangunan jalan tol tersebut sedang menunggu penetapan lokasi (penlok) dari Gubernur Jawa Timur. Jika proses penlok lahan oleh Gubernur Jawa Timur telah diterima, maka selanjutnya PT JNK akan mengejar persetujuan Rencana Teknik Akhir (RTA) yang dilanjutkan dengan proses pembebasan lahan.
"Simultan kami bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Lahan juga terus melakukan sosialisasi awal rencana pembangunan Jalan Tol Kediri-Kertosono Seksi 1 dan 2 yang melibatkan sejumlah stakeholder terkait, salah satunya yang baru saja dilakukan di wilayah Kediri seperti dengan pemkab, DPRD, BPN, polres hingga kejari," ujar Arie Irianto dalam keterangan persnya yang diterima di Madiun, Selasa.
PT JNK berharap penlok dari Gubernur Jawa Timur dapat segera terbit sehingga proses pembebasan lahan dapat mulai berjalan sesuai dengan rencana, yaitu pada Desember 2021. Daerah yang dilewati Jalan Tol Kediri-Kertosono Seksi 1 dan 2 meliputi dua kabupaten yaitu Nganjuk dan Kediri, terdiri dari lima kecamatan dan 22 desa.
"Meskipun terjadi penyesuaian dalam pekerjaan proyek jalan tol ini sebagai dampak dari pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir ini, kami dan PPK Lahan akan berupaya untuk dapat segera memulai proses pembebasan lahan setelah penlok kami terima. Jika semua berjalan sesuai dengan target, maka kami optimistis secara parsial konstruksi untuk jalan tol ini dapat dimulai pada Oktober 2022," jelas Arie.
Sesuai dengan addendum Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tahun 2019, Jalan Tol Kediri-Kertosono Seksi 1 dan 2 memiliki panjang 20,30 Kilometer dengan biaya investasi Rp3,9 triliun.
Jalan tol tersebut akan dilengkapi dengan satu "junction" Kedungsoko, yang menghubungkan dengan Jalan Tol Ngawi-Kertosono, serta dua "interchange" yang terletak di Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Kediri.
Selain itu, Jalan Tol Kediri-Kertosono direncanakan juga akan mempunyai dua Gerbang Tol (GT) baru yaitu GT Sugihwaras dan GT Kediri.
Jalan Tol Kediri-Kertosono Seksi 1 dan 2 akan tersambung dengan empat seksi lainnya di Jalan Tol Ngawi-Kertosono yang telah beroperasi penuh sejak tahun 2018, sehingga total panjang jalan tol yang dikelola PT JNK untuk Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri adalah sepanjang 108 Kilometer.
"Jalan tol tersebut juga akan menghubungkan pusat-pusat perekonomian di Jawa Timur bagian selatan hingga mendukung konektivitas akses menuju Bandara Internasional Kediri," tutup Arie.
Direktur Utama PT JNK Arie Irianto mengatakan saat ini proses pembangunan jalan tol tersebut sedang menunggu penetapan lokasi (penlok) dari Gubernur Jawa Timur. Jika proses penlok lahan oleh Gubernur Jawa Timur telah diterima, maka selanjutnya PT JNK akan mengejar persetujuan Rencana Teknik Akhir (RTA) yang dilanjutkan dengan proses pembebasan lahan.
"Simultan kami bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Lahan juga terus melakukan sosialisasi awal rencana pembangunan Jalan Tol Kediri-Kertosono Seksi 1 dan 2 yang melibatkan sejumlah stakeholder terkait, salah satunya yang baru saja dilakukan di wilayah Kediri seperti dengan pemkab, DPRD, BPN, polres hingga kejari," ujar Arie Irianto dalam keterangan persnya yang diterima di Madiun, Selasa.
PT JNK berharap penlok dari Gubernur Jawa Timur dapat segera terbit sehingga proses pembebasan lahan dapat mulai berjalan sesuai dengan rencana, yaitu pada Desember 2021. Daerah yang dilewati Jalan Tol Kediri-Kertosono Seksi 1 dan 2 meliputi dua kabupaten yaitu Nganjuk dan Kediri, terdiri dari lima kecamatan dan 22 desa.
"Meskipun terjadi penyesuaian dalam pekerjaan proyek jalan tol ini sebagai dampak dari pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir ini, kami dan PPK Lahan akan berupaya untuk dapat segera memulai proses pembebasan lahan setelah penlok kami terima. Jika semua berjalan sesuai dengan target, maka kami optimistis secara parsial konstruksi untuk jalan tol ini dapat dimulai pada Oktober 2022," jelas Arie.
Sesuai dengan addendum Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tahun 2019, Jalan Tol Kediri-Kertosono Seksi 1 dan 2 memiliki panjang 20,30 Kilometer dengan biaya investasi Rp3,9 triliun.
Jalan tol tersebut akan dilengkapi dengan satu "junction" Kedungsoko, yang menghubungkan dengan Jalan Tol Ngawi-Kertosono, serta dua "interchange" yang terletak di Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Kediri.
Selain itu, Jalan Tol Kediri-Kertosono direncanakan juga akan mempunyai dua Gerbang Tol (GT) baru yaitu GT Sugihwaras dan GT Kediri.
Jalan Tol Kediri-Kertosono Seksi 1 dan 2 akan tersambung dengan empat seksi lainnya di Jalan Tol Ngawi-Kertosono yang telah beroperasi penuh sejak tahun 2018, sehingga total panjang jalan tol yang dikelola PT JNK untuk Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri adalah sepanjang 108 Kilometer.
"Jalan tol tersebut juga akan menghubungkan pusat-pusat perekonomian di Jawa Timur bagian selatan hingga mendukung konektivitas akses menuju Bandara Internasional Kediri," tutup Arie.