Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor santan beku ke China dan Thailand pada akhir bulan Mei 2021, menyusul permintaan dari kedua negara tersebut cukup tinggi.
"Meskipun adanya pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, namun permintaan santan beku dari China dan Thailand tetap ada," kata Kabid Daglu Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado, Selasa.
Santan beku yang diekspor ke China sebanyak 25 ton dengan nilai devisa sebesar 18.275 dolar Amerika Serikat.
Sedangkan, katanya, santan beku yang diekspor ke Thailand jauh lebih banyak yakni 48 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 65.668 dolar AS.
Santan beku, katanya, merupakan produk baru turunan kelapa asal Sulut yang diekspor, sehingga pasar tujuan masih kecil.
Pemerintah, katanya, akan terus berupaya agar semakin banyak pasar untuk produk santan beku tersebut.
"Kami akan terus mencari pasar baru buat produk ekspor Sulut, setidaknya bisa menyamai negara tujuan ekspor tepung kelapa," katanya.
Berita Terkait
Wakapolda Sulut sebut ASN hadir untuk perkokoh persatuan
Sabtu, 30 November 2024 8:10 Wib
BMKG ingatkan bahaya gelombang tinggi perairan Sulut
Jumat, 29 November 2024 8:35 Wib
Kemenag: Gereja pusat pembinaan iman dan harmoni sosial
Jumat, 29 November 2024 8:05 Wib
Madrasah di Bolmut serahkan beasiswa di Hari Guru Nasional
Jumat, 29 November 2024 8:03 Wib
KPU Sulut apresiasi para pihak usai pilkada berlangsung kondusif
Jumat, 29 November 2024 8:00 Wib
Kemenkumham Sulut: Prioritas layanan masyarakat hal utama
Jumat, 29 November 2024 7:57 Wib
Hujan lebat dan angin kencang berpotensi landa Sulut
Kamis, 28 November 2024 19:22 Wib
Kantor Kemenag Bolmut tingkatkan kualitas pendidikan madrasah
Kamis, 28 November 2024 19:22 Wib