Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor santan beku ke China dan Thailand pada akhir bulan Mei 2021, menyusul permintaan dari kedua negara tersebut cukup tinggi.
"Meskipun adanya pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, namun permintaan santan beku dari China dan Thailand tetap ada," kata Kabid Daglu Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado, Selasa.
Santan beku yang diekspor ke China sebanyak 25 ton dengan nilai devisa sebesar 18.275 dolar Amerika Serikat.
Sedangkan, katanya, santan beku yang diekspor ke Thailand jauh lebih banyak yakni 48 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 65.668 dolar AS.
Santan beku, katanya, merupakan produk baru turunan kelapa asal Sulut yang diekspor, sehingga pasar tujuan masih kecil.
Pemerintah, katanya, akan terus berupaya agar semakin banyak pasar untuk produk santan beku tersebut.
"Kami akan terus mencari pasar baru buat produk ekspor Sulut, setidaknya bisa menyamai negara tujuan ekspor tepung kelapa," katanya.
Berita Terkait
OJK sebut realisasi KUR di Sulut capai Rp219 miliar
Jumat, 26 April 2024 5:29 Wib
Pemprov Sulawesi Utara lindungi ratusan ribu pekerja rentan melalui BPJAMSOSTEK
Jumat, 26 April 2024 5:29 Wib
BI bantu petani tingkatkan produksi cabai di Manado dan Minahasa Utara
Kamis, 25 April 2024 17:46 Wib
Kejati Sulut beri penerangan hukum pemberantasan TPPO bagi siswa Minut
Kamis, 25 April 2024 11:48 Wib
Kabupaten Mitra berpeluang raih penghargaan Paritrana 2023
Kamis, 25 April 2024 7:25 Wib
BI panen perdana cabai rawit di Kota Tomohon kendalikan inflasi
Kamis, 25 April 2024 6:14 Wib
BRI lakukan aksi donor darah bantu penuhi kebutuhan Sulut
Kamis, 25 April 2024 6:13 Wib
OJK terus koordinasi perbankan amankan aset akibat erupsi Gunung Ruang
Kamis, 25 April 2024 6:12 Wib