Berdasarkan siaran pers yang diterima Antara di Semarang, Selasa, Provinsi Jawa Tengah mengalahkan Jawa Barat dan DKI Jakarta dalam tiga kategori penilaian sekaligus yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri.
Pada Innovative Government Award 2019, ada lima klaster atau kategori yakni provinsi terinovatif, kota Terinovatif, Kabupaten Terinovatif, Daerah Perbatasan Terinovatif, dan Daerah Tertinggal Terinovatif.
Total ada 32 pemerintah daerah peraih penghargaan dengan penilaian utama Tata Kelola Pemerintahan, Layanan Publik dan Layanan Lainnya.
Pada klaster Pemerintah Provinsi Terinovatif, Jawa Tengah berhasil menjadi yang terbaik disusul Jawa Barat, Sumatera Barat, DKI Jakarta dan Riau.
Pada klaster Kota Terinovatif diraih Kota Denpasar, sedangkan Kabupaten Banyuwangi berhasil menjadi Kabupaten Terinovatif.
Dalam sambutannya pada penyerahan Innovative Government Award 2019 pada Senin (7/10) malam, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan meski secara kuantitas naik, namun untuk peraih penghargaan masih berkutat di daerah itu-itu saja, bahkan bukan hanya ajang yang diselenggarakan di kementeriannya, namun juga di ajang penghargaan yang diselenggarakan lembaga maupun pihak lain.
"Ada banyak lembaga yang menyelenggarakan seperti ini, tapi 80 persen yang menang sama. Jawa Tengah, Jawa Barat untuk provinsi, Banyuwangi untuk kabupaten," katanya.
Tjahjo berharap pemerintah daerah lain semakin semangat melakukan pembaruan-pembaruan terutama di bidang tata kelola pemerintahan dan layanan publik agar pembangunan dan pemerataan pertumbuhan perekonomian bisa benar-benar dirasakan masyarakat.
Secara kuantitas inovasi yang dilakukan pemerintah daerah di tahun ini melonjak drastis sebanyak 217 persen karena pada 2018 ada 3.718 inovasi, sementara 2019 sebanyak 8.014 inovasi dilahirkan.
"Kedepan ini harus mewarnai pembangunan di daerah, filosofinya adalah memangkas biaya, jalur birokrasi dan waktu. Selanjutnya harus jadi 'smart government', ini harus didukung akademisi, para tokoh dan masyarakat," ujar Tjahjo.
Tiga filosofis itu pula yang oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diterjemahkan dalam pelayanan mudah, murah, cepat dan intisari dari tiga pelayanan itu adalah akuntabilitas serta transparansi.
"Dengan seperti itu banyak hal kita peroleh karena semua yang kita lakukan bisa dipertanggungjawabkan, sumber daya manusia semakin baik, dan yang paling penting adalah masyarakat terlayani dengan baik," kata Ganjar.
Ganjar berharap daerah-daerah yang selama ini menjadi yang terbaik dalam berbagai penghargaan dijadikan "role model", baik dalam bidang tata kelola pemerintahan, tata kelola keuangan, inovasi layanan publik maupun sistem kepemimpinan.
"Jika yang 'the best' ini diterapkan di seluruh daerah, baik pemprov maupun pemkab atau pemkot akan jadi gerakan yang luar biasa. sebab sudah teruji. Untuk teknis bisalah diatur, tapi memajukan bangsa ini yang paling penting," ujar politikus PDI Perjuangan itu.