Jakarta (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan pihaknya mengupayakan agar dapat melanjutkan kunjungan kenegaraan ke negara-negara Timur Tengah.
Prabowo menyebutkan kunjungan ke negara-negara kawasan Timur Tengah masih melakukan pencocokan jadwal setelah sebelumnya ia harus mengikuti kegiatan di Brasil untuk KTT G20 dan kegiatan bilateral bertemu Perdana Menteri Inggris.
"Saya juga berusaha untuk mampir di Timur Tengah, beberapa negara di Timur Tengah, hanya kita lihat apakah tanggalnya cocok atau tidak," demikian pernyataan Prabowo seperti dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Presiden di sela-sela kegiatan menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil, Minggu (17/11).
Prabowo sebenarnya berkeinginan untuk segera kembali ke Indonesia meski demikian ia masih mencoba mencari jadwal yang tepat agar bisa memenuhi semua rangkaian lawatannya sesuai dengan yang telah dijadwalkan.
Secara keseluruhan melalui konferensi pers sebelum melakukan perjalanan lawatan perdananya pada Jumat (8/11), Presiden Prabowo mengumumkan agenda kegiatannya di luar negeri.
Sebagai Kepala Negara RI ia dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin negara hingga mengikuti beberapa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).
"Pertama memenuhi undangan dari Presiden Republik Rakyat Tiongkok, kemudian dari Beijing saya akan terbang langsung ke Washington, D.C. memenuhi undangan dari Presiden Amerika Serikat," kata Prabowo saat memberikan pernyataan pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.
Setelah kunjungan kenegaraan di AS selesai, Presiden RI akan melanjutkan lawatan ke dua KTT, yaitu KTT APEC yang berlangsung di Lima, Peru dan KTT G20 di Brasil.
Selepas dari Brasil, Presiden kemudian dijadwalkan kembali melakukan lawatan bertemu dengan kepala negara lainnya. Prabowo direncanakan akan bertemu Perdana Menteri Kerajaan Inggris Keir Starmer.
"Sesudah itu kemungkinan saya akan mampir di beberapa negara Timur Tengah dalam perjalanan kembali ke Republik Indonesia," kata Kepala Negara.