Gunung Kidul (ANTARA) - Puluhan warga Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengundurkan diri sebagai penerima bantuan pemerintah, mulai dari program keluarga harapam hingga jenis bantuan sosial lainnya.
Camat Gedangsari, Martono Imam di Gunung Kidul, Selasa mengatakan dalam Deklarasi Revolusi Mental yang digagas oleh masyarakat dan pemerintah ini, sedikitnya terdapat 80 warga Gedangsari yang semula sebagai anggota penerima bantuan (PKH) mengundurkan diri.
"Deklarasi Revolusi Mental sendiri digagas untuk mengubah pola pikir masyarakat. Di mana jangan sampai kemudian mengandalkan bantuan, melainkan dapat bergerak dengan sendirinya," kata Martono.
Ia mengakui untuk menyadarkan penerima PKH dan bantuan sosial lainnya memang tidaklah mudah. Ada perjalanan yang cukup panjang dilalui oleh pemerintah dan petugas hingga akhirnya perlahan masyarakat memahami kondisi mereka.
“Pendampingan dan arahan terus kami lakukan. Butuh waktu yang tidak sebentar memang agar masyarakat penerima bantuan menyadari hal ini,” kata Martono.
Ia mengatakan saat ini, banyak penerima PKH dan bansos yang telah serba kecukupan dan masuk dalam kategori mandiri atau sejahtera, tapi justru menunjukkan seolah miskin untuk mendapatkan bantuan. Masyarakat harus menyadari konsep dan perkembangan zaman yang semakin menuntut untuk berpikir panjang.
“Dalam hal ini mentallah yang harus diubah. Ini hanya gerakan kecil saja saya kira, masyarakat juga harus siap dengan perkembangan zaman dan mengetahui kemampuan perekonomian mereka bagaimana,” katanya.
Salah satu warga Pedukuhan Bulu, Desa Hargomulyo, Hartini, mengatakan dirinya memang termasuk salah satu warga yang mendapatkan bantuan program keluarga harapan (PKH) dari pemerintah karena termasuk dalam kategori keluarga prasejahtera.
Namun kemudian, seiring waktu berjalan dan adanya beberapa program pendampingan, ia berhasil memiliki usaha membuat keripik talas sebagai bahan dagangan.
"Tidak ada paksaan atau apapun, saya mengundurkan diri dari peserta penerima bantuan. Saya justru merasa malu, karena setiap hari yang saya olah jenis makanan bergizi tinggi seperti ikan, masak saya masih dapat bantuan,” kata Hartini.
Ia menceritakan usahanya terus berkembang pesat. Dari situ, perekonomian keluarga Hartini mulai membaik. Bahkan ia juga mengembangkan usahanya dengan membuka warung di sekitar Polsek Gedangsari. Dengan penghasilan semakin meningkat, beberapa kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik dan hampir setiap hari makanan yang dimasak juga bergizi tinggi. Lambat laun, ia menyadari jika bantuan yang diterima dari pemerintah sudah tidak pantas dia dapatkan lagi.
Ia menceritakan keinginan untuk lepas dari bantuan pemerintah ini semakin kuat saat ia mendapatkan arahan dari petugas PKH jika warga yang sekiranya mampu dan masuk dalam kategori mandiri sebaiknya mengundurkan diri dari bantuan yang selama ini didapat. Beberapa kali masukan diperoleh membuat ia semakin memantapkan diri.
"Saya rasa saya sudah mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga dari hasil dagang dan suami bekerja. Di luar sana banyak yang tidak seberuntung saya. Bahkan ada keluarga yang benar-benar membutuhkan, tapi tidak dapat bantuan,” kata dia.
Bupati Gunung Kidul Badingah mengapresiasi langkah sebagian masyarakat Gedangsari untuk melepaskan diri sebagai penerima bantuan. Langkah ini diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat di kecamatan-kecamatan lain yang sekiranya ekonominya mampu kemudian dengan sadar diri mengundurkan diri dari penerima bantunan.
“Ini tentu menginspirasi, mudah-mudahan di kecamatan lain juga menerapkan hal serupa. Mengembalikan hak masyarakat yang kurang mampu,” kata dia.
Nantinya dari pemerintah akan memproses kuota bantuan yang telah dikembalikan tersebut. Selanjutnya keluarga yang sekiranya membutuhkan bantuan akan dimasukkan sebagai penerima bantuan.
Badingah sendiri juga menyadari masih banyak warga Gunung Kidul yang belum mendapatkan uluran tangan pemerintah di tengah himpitan permasalahan sosial dan ekonomi mereka.
“Menginjakkan kaki di Gedangsari ada banyak program inspiratif yang dilakukan masyarakat. Saya rasa sekarang masyarakat yang berada di zona utara ini mulai bangkit, dengan segala keterbatasan yang ada, tapi sekarang sudah mulai bebenah. Dukungan pun tak pernah lepas kami berikan,” katanya.