Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan seluruh wilayah Sulawesi Utara berpotensi dilanda hujan lebat yang dapat disertai angin kencang.
"Berdasarkan analisa kondisi dinamika atmosfer, kami memantau berbagai fenomena atmosfer yang mempengaruhi cuaca di wilayah Sulawesi Utara," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manada, Dhira Utama, di Manado, Selasa.
Fenomena-fenomena tersebut antara lain spasial gelombang Kelvin dan Low Eguatorial Rossby yang diprediksi bergerak melewati wilayah Sulawesi Utara yang turut memperkuat peningkatan aktivitas konvektif.
Faktor penunjang lain, kata dia, yaitu terbentuknya pola belokan angin (shearline) dan konvergensi.
Kemudian kondisi lokal akibat labilitas atmosfer dalam kondisi labil dan kelembaban udara yang tinggi hingga lapisan atas mendukung pertumbuhan awan-awan hujan semakin intens.
"Kombinasi dari fenomena-fenomena tersebut membentuk kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di seluruh wilayah Sulawesi Utara dalam sepekan ke depan," katanya menambahkan.
BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah di Sulawesi Utara tetap waspada terhadap hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Imbauan ini sebagai tindakan antisipasi bencana hidrometeorologi (genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang) dan menghindari aktivitas terutama di wilayah rawan bencana.
Dhira Utama berharap terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca dari BMKG Sam Ratulangi Manado, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kelurahan di seluruh wilayah Sulawesi Utara melalui website https://cuaca.bmkg.go.id atau melalui kanal-kanal informasi BMKG lainnya.
BMKG mengeluarkan imbauan cuaca ekstrem serta potensi bencana hidrometeorologi hingga tanggal 8 Maret 2025.