Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) terus meningkatkan peran Petani Unggulan Sulawesi Utara (Patua) dalam rangka pengembangan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) komoditas pangan di daerah tersebut.
"Tahun ini kembali kami merekrut petani unggulan Sulut yang akan masuk pada angkatan V tahun 2025, untuk memperkuat peran mereka mendukung program komoditas pangan," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Senin.
Andry mengatakan berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, Kantor Perwakilan BI Sulut membuka peluang kepada seluruh pengusaha tani, untuk bergabung dalam program Pelatihan dan Pendampingan Patua tahun 2025 ini.
Untuk bergabung dalam program ini petani tersebut harus berusia 20-45 tahun, dan tergabung dalam kelompok tani.
Konsisten membudidayakan salah satu dari empat komoditas yakni cabai, tomat, bawang dan padi.
Memiliki luasan lahan aktif minimal dua hektare dalam satu hamparan, kooperatif, komunikatif, dan bersedia untuk terus belajar.
"Yang kami utamakan peserta rutin menjual hasil panen ke pasar tradisional," katanya.
BI, katanya, akan memberikan pendampingan, pelatihan dengan mendatangkan para ahli dalam bidangnya, sehingga produktivitas petani empat komoditas yang menjadi target BI akan semakin meningkat.
Otomatis, katanya, akan menjaga stabilitas harga di pasaran, sehingga inflasi akan tetap stabil, karena empat komoditas ini sering sekali menjadi pemicu inflasi Sulut.