Padang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan partai pengusung masih bisa mengganti calon kepala daerah yang tidak memenuhi syarat atau TMS usai pemeriksaan kesehatan dilakukan.
"Partai politik yang sudah mendaftarkan calon kepala daerah, namun tidak memenuhi ketentuan syarat sehat jasmani, rohani maupun bebas dari penyalahgunaan narkotika maka boleh mengganti saat masa perbaikan," kata Komisioner KPU Sumbar Ory Sativa Syakban di Padang, Senin.
Ory menegaskan dokumen syarat calon yang tidak bisa diperbaiki hanya tiga jenis yakni kesehatan jasmani, rohani dan surat keterangan bebas dari penyalahgunaan narkotika. Sementara, syarat lainnya dapat diperbaiki oleh para calon kepala daerah.
"Perlu ditegaskan bahwa tidak ada perbaikan ketiga dokumen itu (kesehatan jasmani, rohani dan bebas dari narkotika," kata Ory.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Provinsi Sumbar tersebut mengatakan pada 2 September atau paling lama 3 September 2024 Rumah Sakit Dr M Djamil Padang bersama Rumah Sakit Universitas Andalas akan bersurat ke KPU Sumbar, serta KPU kabupaten dan kota terkait hasil pemeriksaan kesehatan para calon.
Dalam kurun waktu tersebut masing-masing calon kepala daerah juga sudah mengetahui hasil pemeriksaan kesehatannya. Apabila ada calon yang bermasalah dengan tes kesehatannya atau terindikasi penyalahgunaan narkotika, maka partai pengusung dapat segera menggantinya.
KPU memberikan tenggat waktu kepada partai politik untuk mengganti calon yang tes kesehatannya bermasalah pada 6 hingga 8 September 2024. Oleh sebab itu, KPU terlebih dahulu memberikan pemberitahuan kepada partai pengusung atau liaison officer para calon mengenai hasil pemeriksaan kesehatan.
Pada kesempatan itu, Ory Sativa mengatakan pada Pilkada 2020 seorang bakal calon Bupati di Kabupaten Solok, Provinsi Sumbar dinyatakan gugur setelah hasil pemeriksaan kesehatannya tidak memenuhi syarat.
Hanya saja pada saat itu partai pengusung tidak mengajukan pengganti terhadap calon yang dinyatakan tidak memenuhi syarat terkait pemeriksaan kesehatan tersebut.
"Partai politik tidak mengajukan pengganti. Konsekuensi-nya adalah pasangan calon tersebut gugur," ujar dia.
Berita Terkait
HUT PT RTT ke-13: Perjuangan untuk misi kesehatan
Sabtu, 12 Oktober 2024 20:47 Wib
Ingin turunkan kolesterol, terapi akupunktur bisa membantu
Jumat, 11 Oktober 2024 11:58 Wib
Jokowi: ASN tambah percaya diri pindah ke IKN karena operasional layanan kesehatan
Jumat, 11 Oktober 2024 11:56 Wib
Psikolog sebut judi online ganggu kesehatan mental
Kamis, 10 Oktober 2024 16:32 Wib
DAIFEST 2024 hadirkan value chain terbaik: Dari pembiayaan hingga layanan kesehatan
Jumat, 4 Oktober 2024 14:44 Wib
Konflik Israel-Hizbullah, WHO: 28 petugas kesehatan terbunuh di Lebanon dalam 24 jam
Jumat, 4 Oktober 2024 6:50 Wib
Lapas Kelas IIB Ulu Siau gandeng dinas kesehatan beri pelayanan kesehatan WBP
Senin, 30 September 2024 15:43 Wib
Sriwahyuni puas berobat di Puskesmas Kampung Baru dengan program JKN
Minggu, 29 September 2024 7:07 Wib