Jakarta (ANTARA) - Pemain Arsenal, Bukayo Saka menyesalkan keputusan wasit Chris Kavanagh yang begitu merugikan Meriam London saat bersua Brighton pada pekan ketiga Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Sabtu.
Arsenal harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-49 usai Declan Rice menerima kartu kuning kedua. Dalam insiden tersebut, Rice dianggap oleh wasit Chris Kavanagh melakukan pelanggaran karena menghalangi Joe Veltman. Tanpa melihat tayangan ulang, Kavanagh langsung mengambil kartu kuning kedua dan memberikan kartu merah untuk Rice.
"Saya pikir kami memiliki permainan di tangan kami, kemudian keputusan besar (dari wasit) mengubah permainan sepenuhnya dan kami harus berjuang dan menggali sampai akhir. Kami mendapat satu poin pada akhirnya tetapi masih sedikit mengecewakan pada saat yang sama," kata Bukayo Saka dilansir dari laman Arsenal.
Tim asuhan Mikel Arteta yang sempat unggul terlebih dahulu pada menit ke-38 melalui sontekan Kai Havertz akhirnya harus puas berbagi poin dengan Brighton usai Joao Pedro menyamakan kedudukan pada menit ke-58.
Bermain dengan sepuluh pemain menghadapi Brighton, Saka mengaku timnya sempat melakukan pertahanan yang baik dan kerap memberikan ancaman melalui serangan balik. Namun dalam kondisi yang kalah jumlah tetap membuat Arsenal kesulitan untuk mengubah keadaan.
"Pada awalnya itu agak sulit bagi kami tetapi begitu kami menyesuaikan diri, kami bertahan dengan sangat baik, kami memiliki beberapa peluang pada akhirnya dan bahkan bisa menorehkannya. Kredit besar untuk para pemain, kami berjuang keras, dan kami mengambil poin dan bergerak," ujar pemain timnas Inggris tersebut.
Hasil ini untuk sementara menempatkan Arsenal berada di peringkat kedua dengan torehan tujuh poin dari tiga pertandingan. Sedangkan puncak klasemen ditempati oleh Brighton yang sama-sama mengoleksi tujuh poin namun unggul margin gol.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saka sesalkan keputusan wasit yang begitu merugikan Arsenal