Survei Indikator: Mayoritas warga Jakarta puas kinerja Presiden Jokowi
Jakarta (ANTARA) - Hasil survei terkini dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas warga Jakarta puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan raihan approval rating periode Juni 2024 mencapai 66,4 persen.
“Mayoritas puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo, dan kalau kita jumlahkan antara yang sangat dan cukup puas ini jumlahnya di 66,4 persen," kata peneliti utama Indikator Rizka Halida sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia di Jakarta, Kamis.
Sementara itu, lanjut dia, yang menilai kurang puas dengan kinerja Presiden Jokowi ada 24,1 persen, tidak puas sama sekali 8,5 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 1 persen.
Adapun peneliti utama Indikator Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi, namun tidak berdampak langsung dengan preferensi masyarakat dalam menentukan kandidat yang akan dipilihnya.
"Orang yang menerima bansos itu hubungannya positif dan signifikan dengan kepuasan terhadap Jokowi, jadi kalau menerima bansos, tingkat kepuasannya jauh lebih tinggi, signifikan dibandingkan yang tidak menerima bansos," katanya.
Survei yang dilakukan pada 18-26 Juni 2024 itu dilakukan dengan populasi survei yang terdiri atas warga negara Indonesia di Daerah Khusus Jakarta yang memiliki hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling yang diikuti sebanyak 800 responden. Wawancara dilakukan secara tatap muka, dengan margin of error sekitar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Mayoritas puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo, dan kalau kita jumlahkan antara yang sangat dan cukup puas ini jumlahnya di 66,4 persen," kata peneliti utama Indikator Rizka Halida sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia di Jakarta, Kamis.
Sementara itu, lanjut dia, yang menilai kurang puas dengan kinerja Presiden Jokowi ada 24,1 persen, tidak puas sama sekali 8,5 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 1 persen.
Adapun peneliti utama Indikator Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi, namun tidak berdampak langsung dengan preferensi masyarakat dalam menentukan kandidat yang akan dipilihnya.
"Orang yang menerima bansos itu hubungannya positif dan signifikan dengan kepuasan terhadap Jokowi, jadi kalau menerima bansos, tingkat kepuasannya jauh lebih tinggi, signifikan dibandingkan yang tidak menerima bansos," katanya.
Survei yang dilakukan pada 18-26 Juni 2024 itu dilakukan dengan populasi survei yang terdiri atas warga negara Indonesia di Daerah Khusus Jakarta yang memiliki hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling yang diikuti sebanyak 800 responden. Wawancara dilakukan secara tatap muka, dengan margin of error sekitar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.