![](https://manado.antaranews.com/img/manado.antaranews.com.png)
Warga Gorontalo rayakan Tumbilotohe dengan penuh makna
![Image Print](https://img.antaranews.com/cache/800x533/2024/04/06/AWS00997.jpg)
![Warga Gorontalo rayakan Tumbilotohe dengan penuh makna](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2024/04/06/AWS00997.jpg)
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo (tengah) menyalakan obor pada perayaan tradisi Tumbilotohe atau malam pasang lampu di Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (6/4/2024). Masyarakat Gorontalo merayakan tradisi Tumbilotohe dengan menyalakan lampu minyak dan lampu hias dalam rangka menyambut Lailatul Qadar selama tiga hari menjelang Idul Fitri. ANTARA/Adiwinata Solihin
"Kita bergembira, berbahagia hari ini dalam rangka mengakhiri Ramadhan sesuai tradisi Gorontalo," ucap Nelson pada perayaan Tumbilotohe di Limboto, Sabtu.
Ia menjelaskan, tradisi malam pasang lampu dilakukan dalam rangka menyambut Lailatul Qadar, dan tradisi itu merupakan budaya Gorontalo yang sangat penting.
Menurut Bupati Gorontalo, walaupun malam perayaan tradisi tahunan tersebut diguyur hujan, namun tetap bermakna berkah.
"Saya sampaikan tahun ini tahun terakhir masa jabatan saya sebagai Bupati, mengakhiri ini Alhamdulillah kita bisa menikmati bulan suci Ramadhan, kita doakan Ramadhan ini punya berkah untuk kita kembalikan ke fitrah," kata Nelson.
Bupati dua periode itu berharap malam pasang lampu dapat menjadi pemberi semangat dalam membangun daerah dan mendoakan agar pada tahun ini rakyat Kabupaten Gorontalo mendapatkan berkah hari raya Idul Fitri.
"Saya bergembira bagi rakyat yang khususnya orang Gorontalo dan yang mudik keluar Gorontalo kita berharap membawa berkah bagi daerah ini satu memberikan semangat rakyat kita di daerah ini," kata dia, lagi.