Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw, saat memberikan sambutan pada 'Treasury Award 2024' mengatakan provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut masih butuh dana transfer Pemerintah Pusat.
"Government expenditure ini bukan hal yang sepele. Bagi kita di Sulut berkali-kali saya sampaikan dengan rezim anggaran fiskal yang masih dominan butuh dana transfer Pemerintah Pusat, maka harus betul-betul dioptimalkan output dan outcome-nya," kata Wagub di Manado, Selasa.
Gubernur mengatakan dirinya tidak menggunakan pendekatan bahwa semakin besar nominal anggaran maka akan semakin besar pula daya ungkitnya.
"Saya lebih percaya tentang presisi. Saya lebih percaya tentang ketepatan pengalokasian, akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran. Tidak perlu berkecil hati dibanding daerah lain yang fiskalnya besar, ada kabupaten bahkan fiskalnya lebih besar dari Sulut," ujarnya.
Sulut, menurut dia, bisa berbangga karena indikator perekonomian seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran dan kemiskinan memiliki kecenderungan positif.
"Intinya saya mau sampaikan, fiskal kecil tidak otomatis, fiskal besar tidak juga otomatis berbanding lurus dengan output dan outcome positif dengan indikator perekonomian," katanya.
Semuanya, menurut Wakil Gubernur Sulut keenam petahana tersebut terletak pada kepintaran, keseriusan serta integritas bagaimana menyusun anggaran yang baik termasuk merumuskan kebijakan.
"Tadi saya sempat baca ternyata belanja modal kita memang jarang ada yang capai 20 persen, kebanyakan di bawah 15 persen. Ini harus menjadi pekerjaan rumah kita bagaimana merumuskan penganggaran yang betul-betul punya daya ungkit," katanya menambahkan.*