Manado (ANTARA) - Pemerintah provinsi (Pemprov) memberikan perhatian utama pada pergerakan harga komoditas yang sering memicu inflasi di Sulawesi Utara (Sulut).
"Di awal tahun 2025, kami telah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait, untuk bersama-sama memberi perhatian lebih pada sejumlah komoditas penyumbang inflasi," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Utara (Sulut) Leyla Karamoy, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan di beberapa kabupaten dan kota harga bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai keriting, daging ayam, tomat.
Komoditas bawang merah, harga rata-rata se-Sulut masih dibilang stabil, namun yang mengalami peningkatan di Kota Tomohon, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Untuk bawang putih mengalami kenaikan harga sebesar satu persen, antara lain di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Bolsel dan Boltim.
Harga cabai keriting mengalami fluktuasi ada daerah yang turun tapi ada juga yang mengalami peningkatan. Kenaikan paling tinggi terjadi di Minahasa, Bitung dan Sitaro, sedangkan Bolmut, Minut, Minsel, Tomohon, Bolmong mengalami penurunan harga.
Sedangkan Cabai Rawit rata-rata naik hingga tujuh persen, peningkatan paling tinggi di Kota Tomohon, Minsel 25 dan Kotamobagu, sedangkan yang mengalami penurunan Kabupaten Bolmut, Talaud, Boltim.
Daging Ayam Ras mengalami kenaikan sebesar empat persen, tertinggi Kotamobagu, Minahasa dan Manado.
Tomat minggu ini naik dua persen dengan daerah yang naik tertinggi yaitu Bolsel, Kotamobagu, Tomohon .
Komoditi lain yang mengalami kenaikan harga yaitu kentang sedang, udang basah, komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain, jeruk lokal, tapi Sangihe mengalami kenaikan.
Saat ini harga cabai rawit di kisaran Rp75 ribu per kilogram, bawang merah Rp50 ribu per kg, bawang putih Rp45 ribu per kg, daging ayam Rp37 ribu per kg, tomat Rp10 ribu per kg.