Manado (ANTARA) - Ketua Bidang III, Pendidikan, Pelatihan, Penelitian Pengembangan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) Prof DR Perry Rumengan MSi mengatakan kegiatan gerejani seperti halnya Pertemuan Raya Kaum Bapak Katolik(KBK) Keuskupan Manado beberapa waktu lalu di Kawangkoan, adalah juga salah satu wisata potensial.
"Ini yang perlu dipahami oleh semua pihak termasuk pemerintah daerah, bahwa wisata itu beragam termasuk juga kegiatan lembaga gerejani, sebab efeknya sangat besar terutama untuk peningkatan ekonomi suatu daerah," kata Prof Rumengan, saat Rapat Kerja Daerah(Rakerda) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi Sulut berlangsung d Hotel Gran Puri Manado, Sabtu.
Hal ini, sama juga dengan LP3KD, karena itu kehadiran lembaga ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah daerah , sebab nantinya ke depan akan memberi efek positif terutama dalam hal pengembangan ekonomi bagi daerah, saat suatu kegiatan dilaksanakan dengan melibatkan banyak orang.
Olenya, kata Prof Perry, perlu satu pemahaman bahwa pertemuan yang melibatkan banyak orang adalah sesuatu komoditas pariwisata yang sangat potensial.
Pembimas Katolik Kementerian Agama Provinsi Sulut, Dra Joula Makarawung mengatakan LP3KD merupakan lembaga yang dibentuk dengan dasar SK dari Kementerian Agama, karena itu hendaknya dimanfaatkan sebaiknya dengan membentuk keorganisasiannya serta berbagai program yang akan dibuat dan diikuti.
Rapat kerja daerah(Rakerda) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah(LP3KD) tahun 2022 berlangsung di Hotel Gran Puri Manado dengan tiga hal dibahas yakni sosialisasi hasil rakernas LP3KN, pembentukan LP3KD di kabupaten/kota serta keikutsertaan LP3KD Sulut pada Pesparani ke-2 Oktober hingga November 2022 serta Pesparani tahun 2023.
Acara tersebut dibuka pelaksanaannya oleh Ketua Umum LP3KD Sulut sekaligus juga sebagai Wakil Wali Kota Tomohon, Wenny Lumentut.