Bucks bertemu dengan Presiden Joe Biden, Senin waktu setempat atau Selasa WIB, memulai kembali tradisi yang dihentikan selama kepresidenan Donald Trump.
"Sungguh menakjubkan dan rendah hati menjadi bagian dari tradisi itu. Ini sangat keren," kata center Bucks, Brook Lopez, yang berasal dari Los Angeles, California, dikutip dari AFP.
Para pemain NBA memilih untuk tidak menghadiri perayaan Gedung Putih untuk menghormati tim olahraga AS atas kebijakan partai Republik Trump yang melucuti beberapa hak minoritas, terutama hak-hak sipil komunitas kulit hitam Amerika.
Cleveland Cavaliers adalah tim NBA terakhir yang mengunjungi Gedung Putih, saat mantan presiden Barack Obama masih berkuasa.
Para pemain dan pelatih akhirnya bertemu dengan presiden AS dari partai Demokrat Biden, yang memilih Donte DiVincenzo, yang sama seperti sang presiden berasal dari Delaware.
"Dia memenangi dua kejuaraan negara bagian di sana," kata Biden.
"Jadi, dia sudah terbiasa dengan hal ini."
DiVincenzo mengatakan pengalaman itu akan menjadi kenangan yang tak terlupakan seumur hidup.
"Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup," kata DiVincenzo.
"Ini adalah pengalaman, yang pertama, melihat seseorang dari Delware di kursi kepresidenan, dan kedua, berada di sini bersama tim, memenangi kejuaraan, berada di sini untuk merayakannya."
Biden juga berbicara tentang kisah sukses pencetak skor terbanyak dari Bucks, Giannis Antetokounmpo, yang bangkit dari kemiskinan di Yunani -- termasuk berbagi sepasang sepatu dengan saudaranya -- untuk mewujudkan impian.
"Saya sedikit emosional," kata Antetokounmpo.
"Saya tahu berapa banyak yang dikorbankan (keluarga saya) karena ini tidak terjadi delapan tahun ke belakang. Ini sudah terjadi sejak saya masih kecil."