Mamuju (ANTARA Sulsel) - Banjir yang terjadi pada Jumat (25/12) , mengakibatkan sejumlah petani tambak di Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami kerugian.
"Jumlah kerugian yang diderita setiap petani tambak mencapai puluhan juta rupiah," ungkap salah seorang petani tambak, Suhardi, di Mamuju, Sabtu.
Menurutnya, ikan dan udang yang siap dipanen hanyut terbawa banjir.
"Hanya beberapa ekor ikan dan udang saja yang berhasil kami tangkap saat banjir menggenangi areal tambak," tuturnya.
Untuk mendatangkan bibit ikan dan udang yang baru, tidak dapat dilakukan, karena keterbatasan modal.
"Sebenarnya, hasil dari panen nanti akan digunakan untuk membeli biibit ikan dan udang. Namun hal itu tidak bisa dilakukan, karena kami sudah menderita kerugian akibat banjir ini." ujarnya.
Ia mengaku, selain menderita kerugian, kondisi tambak juga perlu mendapatkan perbaikan yang cukup besar.
"Derasnya arus air, mengakibatkan sebagian besar pintu pengatur air yang ada di aeral tambak mengalami kerusakan parah," katanya.
Ia menambahkan, untuk melakukan perbaikan pintu air tersebut, dibutuhkan biaya yang cukup besar.
"Tentunya perbaikan tambak ini harus dilakukan secara bertahap, karena keterbatasan dana yang kami miliki," ungkapnya.
Untuk memulai usaha tambak dari awal, petani harus mengeluarkan biaya sekitar Rp15 juta, untuk membeli bibit, obat-obatan, dan juga pakan. (PSO-103)
(T.PSO-103/S016)