Gubernur: Minahasa peletak dasar kerukunan di Sulut
Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengatakan Kabupaten Minahasa merupakan peletak dasar kerukunan di provinsi itu.
"Konferensi Besar (Konbes) XXIII Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang digelar di Hotel Mercure Tateli dinilai merupakan pilihan sangat tepat terkait pertimbangan historis dan aktualisasi," kata Olly di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan rasa terima kasih karena telah mempercayakan Sulut menjadi tuan rumah Konbes XXIII ini.
Olly mengatakan Kabupaten Minahasa yang menjadi lokasi kegiatan menjadi salah satu peletak dasar kerukunan dengan datangnya para ulama dari Pulau Jawa seperti antara lain Kyai Mojo, Pangeran Diponegoro serta Imam Bonjol dari Sumatera.
Olly menilai, dipilihnya Sulut sebagai lokasi pelaksanaan Konbes XXIII GP Ansor sangat tepat dengan pertimbangan historis dan aktualisasi.
Itu karena Minahasa sebagai salah satu kabupaten di Sulut menjadi peletak dasar gerakan kerukunan dengan datangnya para ulama-ulama Jawa dan Sumatra di Minahasa, antara lain Kiai Mojo, Pangeran Diponegoro dan Imam Bonjol.
Gubernur juga mengakui peranan dan eksistensi GP Ansor bersama semua pihak dalam mendukung pembangunan bangsa, termasuk pembangunan Sulut.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Sulut ini menerangkan bahwa sinergitas dan dukungan dari GP Ansor di daerah sangat dibutuhkan, terutama dalam menangani pandemi COVID-19, yang mengharuskan semua pihak saling mendukung dalam penanganannya agar aktivitas kegiatan dapat berlangsung seperti biasanya.
“Saya berharap kita semua akan senantiasa bersinergi dalam kemajuan bangsa dan daerah, serta senantiasa patuh terhadap protokol kesehatan, bahkan menjadi pelopor bagi masyarakat dalam menerapkan physical distancing, dalam penggunaan masker, dan dalam pembudayaan pola hidup sehat,” katanya.
Bupati Minahasa Royke Roring mengatakan atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Minahasa turut menyampaikan terima kasih karena GP Ansor boleh menggelar Konbes di Sulut dan Minahasa khususnya.
Bahkan beliau mendoakan dan mendukung penuh sukses dan lancarnya kegiatan akbar itu dan berharap GP Ansor terus berkarya dalam membangun bangsa, Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Minahasa.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan bahwa GP Ansor yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) mewarisi semangat para ulama Hubbul Wathan Minal Iman, mencintai tanah air adalah sebagian dari iman.
Warisan semangat para ulama inilah yang membuat GP Ansor selalu dibutuhkan kehadirannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal ini, menurut Presiden, telah dibuktikan oleh GP Ansor dalam kiprahnya untuk terus berdiri kokoh memainkan peran sebagai simpul kebangsaan.
GP Ansor, menurut Presiden, telah teruji mampu menjadi perekat di tengah keragaman dan perbedaan, bahkan kehadiran Banser GP Ansor telah ikut memberikan rasa aman bagi semua anak bangsa dalam menjalin tali persaudaraan.
Peran sejarah GP Ansor ini sangat relevan dengan kondisi negara yang majemuk, yang beragam dalam suku, agama, dan juga budaya. Keragaman dan perbedaan bukanlah kelemahan, melainkan sebuah kekuatan yang kalau disatukan akan membuat negara dan bangsa kita menjadi negara maju yang berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia.
Bupati Minahasa, Dr Royke Octavian Roring, mendampingi Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, dan Wakil Gubernur, Steven Kandouw menghadiri pembukaan Konferensi Besar (Konbes) XXIII Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang digelar di Hotel Mercure Tateli.
"Konferensi Besar (Konbes) XXIII Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang digelar di Hotel Mercure Tateli dinilai merupakan pilihan sangat tepat terkait pertimbangan historis dan aktualisasi," kata Olly di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan rasa terima kasih karena telah mempercayakan Sulut menjadi tuan rumah Konbes XXIII ini.
Olly mengatakan Kabupaten Minahasa yang menjadi lokasi kegiatan menjadi salah satu peletak dasar kerukunan dengan datangnya para ulama dari Pulau Jawa seperti antara lain Kyai Mojo, Pangeran Diponegoro serta Imam Bonjol dari Sumatera.
Olly menilai, dipilihnya Sulut sebagai lokasi pelaksanaan Konbes XXIII GP Ansor sangat tepat dengan pertimbangan historis dan aktualisasi.
Itu karena Minahasa sebagai salah satu kabupaten di Sulut menjadi peletak dasar gerakan kerukunan dengan datangnya para ulama-ulama Jawa dan Sumatra di Minahasa, antara lain Kiai Mojo, Pangeran Diponegoro dan Imam Bonjol.
Gubernur juga mengakui peranan dan eksistensi GP Ansor bersama semua pihak dalam mendukung pembangunan bangsa, termasuk pembangunan Sulut.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Sulut ini menerangkan bahwa sinergitas dan dukungan dari GP Ansor di daerah sangat dibutuhkan, terutama dalam menangani pandemi COVID-19, yang mengharuskan semua pihak saling mendukung dalam penanganannya agar aktivitas kegiatan dapat berlangsung seperti biasanya.
“Saya berharap kita semua akan senantiasa bersinergi dalam kemajuan bangsa dan daerah, serta senantiasa patuh terhadap protokol kesehatan, bahkan menjadi pelopor bagi masyarakat dalam menerapkan physical distancing, dalam penggunaan masker, dan dalam pembudayaan pola hidup sehat,” katanya.
Bupati Minahasa Royke Roring mengatakan atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Minahasa turut menyampaikan terima kasih karena GP Ansor boleh menggelar Konbes di Sulut dan Minahasa khususnya.
Bahkan beliau mendoakan dan mendukung penuh sukses dan lancarnya kegiatan akbar itu dan berharap GP Ansor terus berkarya dalam membangun bangsa, Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Minahasa.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan bahwa GP Ansor yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) mewarisi semangat para ulama Hubbul Wathan Minal Iman, mencintai tanah air adalah sebagian dari iman.
Warisan semangat para ulama inilah yang membuat GP Ansor selalu dibutuhkan kehadirannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal ini, menurut Presiden, telah dibuktikan oleh GP Ansor dalam kiprahnya untuk terus berdiri kokoh memainkan peran sebagai simpul kebangsaan.
GP Ansor, menurut Presiden, telah teruji mampu menjadi perekat di tengah keragaman dan perbedaan, bahkan kehadiran Banser GP Ansor telah ikut memberikan rasa aman bagi semua anak bangsa dalam menjalin tali persaudaraan.
Peran sejarah GP Ansor ini sangat relevan dengan kondisi negara yang majemuk, yang beragam dalam suku, agama, dan juga budaya. Keragaman dan perbedaan bukanlah kelemahan, melainkan sebuah kekuatan yang kalau disatukan akan membuat negara dan bangsa kita menjadi negara maju yang berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia.
Bupati Minahasa, Dr Royke Octavian Roring, mendampingi Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, dan Wakil Gubernur, Steven Kandouw menghadiri pembukaan Konferensi Besar (Konbes) XXIII Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang digelar di Hotel Mercure Tateli.