Manado (ANTARA) - Panglima Kodam XIII/Merdeka, Mayor Jenderal TNI Tiopan Aritonang, meminum air kelapa muda sebagai penanda peringatan Hari Infantri 2019 yang dilaksanakan Kodam XIII Merdeka di Manado, Kamis.
Minum air kelapa yang dilakukan Aritonang merupakan simbol perjuangan. Salah satu catatan peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah infantri, kata dia, adalah peristiwa saat menghadapi agresi militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948.
Oleh karena itu peringatan ini mengingatkan nilai-nilai kejuangan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman pada waktu itu sehingga terpatri dalam sanubari setiap prajurit infantri.
"Dari peristiwa tersebut kita mendapatkan nilai-nilai ketokohan, patriotisme, kepemimpinan dari seorang Panglima Besar Jenderal Sudirman, nilai kejuangan, profesionalisme keprajuritan dan sifat pantang menyerah serta nilai kemanunggalan TNI dengan rakyat," katanya.
Bagian lain ia mengatakan dalam merebut kemerdekaan belum ada tentara, yang ada adalah pemuda, petani, laskar bergabung menjadi satu, yang kemudian kelak menjadi TNI.
Makna dari peristiwa tersebut, kekuatan TNI --khususnya TNI AD-- terletak kemanunggalan tentara dengan rakyat. "Kalau dulu mampu merebut kemerdekaan, mengusir penjajah maka kekuatan itu masih mampu dan relevan untuk menghadapi permasalahan bangsa," katanya.
Ia menambahkan oleh karena itu mengingatkan jangan sampai kalah dalam melawan semua permasalahan bangsa. "Saya ingatkan kepada kita semua, jangan kalah dengan narkoba, dengan hoax, dengan disersi. Kita malu dengan para pejuang pendahulu kita, yang tidak punya gaji, tidak punya remunerasi tapi mampu mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata perwira tinggi yang telah ditunjuk menjadi asisten operasi panglima TNI itu.