Jakarta (ANTARA) - Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan menyebutkan kalangan pelaku ekonomi global memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 5,2 persen (year on year/yoy) pada 2019 dan 2020, di tengah banyak negara maju dan berkembang mengalami perlambatan pertumbuhan.
Kepala BKF Kemenkeu Suahasil Nazara dalam jumpa pers kondisi terkini APBN 2019 di Jakarta, Senin, mengatakan Indonesia perlu mencari sumber-sumber baru pertumbuhan ekonomi untuk melengkapi potensi pertumbuhan dari sektor-sektor yang selama ini menjadi andalan.
Maka dari itu pula, Suahasil mengklaim, Kemenkeu memberikan stimulus terhadap perekonomian dengan mempercepat pembayaran kelebihan pajak atau restitusi kepada pengusaha agar sektor riil mampu berekspansi memenuhi target bisnisnya.
"Proyeksi ekonomi global untuk Indonesia masih 5,2 persen pada 2019 dan 2020, tahun depan," ujarnya.
Proyeksi tersebut merupakan hasil pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) di Washington DC, AS, pada pekan kedua April 2019.
Dalam pertemuan rutin yang mempertemukan seluruh pemangku kebijakan ekonomi tertinggi di setiap negara di dunia itu, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,5 persen menjadi 3,3 persen pada 2019.
Sementara pertumbuhan ekonomi negara maju pada 2019 diperkirakan IMF turun dari proyeksi sebelumnya dua persen menjadi 1,8 persen.
Pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang juga dikoreksi dari 4,5 persen menjadi 4,4 persen.
Adapun, menurut Suahasil, Indonesia sedang memompa konsumsi rumah tangga dan investasi untuk terus menjaga momentum pemrtumbuhan ekonomi.
Salah satu upaya untuk memberikan stimulus kepada perekonomian adalah dengan mempercepat pembayaran restitusi pajak agar dunia usaha bisa ekspansif.
Menurut data Kemenkeu, restitusi pajak yang sudah dibayarkan selama kuartal I 2019 mencapai Rp50,65 triliun atau tumbuh 47,83 persen dibanding periode sama tahun lalu.
"Pertumbuhan pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai untuk restitusi yang kami bayarkan 47,83 persen. Total rupiahnya selama tigavbulan adalah Rp50,65 triliun. Jadi, ada pertumbuhan restitusi yang sangat cepat," kata Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Robert Pakpahan pada kesempatan yang sama.
Pada 2018, ekonomi Indonesia tumbuh 5,17 persen (yoy).
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di 5,0-5,4 persen pada tahun ini.
Berita Terkait
Presiden Prabowo sebut Indonesia cari peluang ekonomi demi kesejahteraan rakyat
Kamis, 14 November 2024 6:01 Wib
Kunjungi China, Prabowo dan Xi Jinping bahas ekonomi biru
Minggu, 10 November 2024 12:33 Wib
BPS: Ekonomi Sulut tumbuh 5,21 persen
Rabu, 6 November 2024 0:09 Wib
Kunjungan luar negeri Prabowo ke APEC dan G20 peluang tarik investasi
Sabtu, 2 November 2024 6:57 Wib
Menko Perekonomian sebut Indonesia aktif perkuat peran di kancah global
Sabtu, 2 November 2024 6:53 Wib
TP-PKK Manado lakukan pemberdayaan ekonomi keluarga
Senin, 28 Oktober 2024 8:05 Wib
Luhut Pandjaitan bagikan nostalgia dan kenangan baru dari Lembah Tidar Magelang
Minggu, 27 Oktober 2024 6:44 Wib
IAIN: Konferensi internasional ICI-SD perkuat ekonomi Islam dan pembangunan berkelanjutan
Senin, 21 Oktober 2024 22:06 Wib