Jakarta (ANTARA) -
Ia juga menyampaikan bahwa Komisi X DPR RI berharap hal tersebut dapat segera diterapkan.
“Kami mendukung upaya akselerasi kurikulum untuk SD dan SMP, sekarang adalah momen yang tepat. Kita apresiasi langkah cepat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, yang sudah menyatakan coding dan Artificial Intelligence jadi mata pelajaran pilihan, disesuaikan dengan kemampuan dan fasilitas sekolah,” kata dia.
Lalu, dalam penerapan mata pelajaran tersebut nantinya, Mahfudz memberikan motivasi kepada para guru agar tak menjadikan pembelajaran coding dan Artificial Intelligence sebagai beban.
“Harapan saya kepada rekan guru-guru, adanya mata pelajaran pilihan coding dan Artificial Intelligence ini jangan dianggap sebagai beban yang baru atau malah menambah beban. Mari, kita jadikan sebagai upaya memperkaya sumbangsih untuk peradaban dan masa depan bangsa kita, agar anak didik kita mampu menghadapi tantangan pada zamannya dengan percaya diri,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dalam arahannya pada kegiatan yang sama menyampaikan telah menitipkan pesan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar mengupayakan penerapan mata pelajaran AI dan coding di tingkat satuan pendidikan SD dan SMP.
“Jadi jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi bapak-ibu, ya untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” ujar Wapres.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti lalu mengatakan pihaknya akan menyiapkan mata pelajaran Artificial Intelligence dan coding guna mengimplementasikan program Kabinet Merah Putih terkait digitalisasi.
Ia mengatakan kedua mata pelajaran tersebut akan menjadi pilihan di beberapa sekolah dengan mempertimbangkan kesiapan sarana dan prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dimiliki masing-masing sekolah.