Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mendukung panen perdana cabai rawit dan tomat sebagai upaya mengendalikan inflasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan produksi komoditas pertanian lokal, telah dilaksanakan panen perdana cabai rawit dan tomat di Kelompok Tani Tumendang II, Kelurahan Mahena, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Sangihe," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Andry Prasmuko, di Manado, Jumat.
Ia mengatakan panen perdana ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan strategis yang disampaikan dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang berlangsung pada Rabu (18/9) di Ballroom Tahuna Beach Hotel and Resort.
Melalui pertemuan tersebut, ditegaskan pentingnya peningkatan produksi komoditas pertanian lokal, terutama cabai rawit dan tomat, sebagai salah satu langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga dan pengendalian inflasi khususnya di wilayah perbatasan seperti Kabupaten Sangihe.
"Petani di Sangihe sekarang hebat, sudah lengkap bukan hanya fokus ke perkebunan tapi juga mulai tanam hortikultura, ini patut di apresiasi dan kami akan terus berkomitmen mendukung pertanian lokal seperti ini,” kata Andry.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sangihe Franki Nantingkaseh menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dengan berbagai pihak salah satunya dengan Bank Indonesia dalam memperkuat sektor pertanian lokal.
“Kolaborasi untuk peningkatan produksi pangan lokal sangat penting dilakukan di Sangihe," katanya.
Kelompok Tani Tumendang II adalah sebuah pilot project budidaya pertanian hortikultura yang menjadi mitra BI dan juga Pemda dalam program ketahanan pangan di Kabupaten Sangihe.