Presiden Joe Biden apresiasi peran pasukan perdamaian Indonesia di UNIFIL
Jakarta (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengapresiasi peran Indonesia sebagai bagian dari penjaga perdamaian Pasukan Sementara PBB di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL).
Hal itu tercantum dalam dokumen Pernyataan Bersama Presiden Joe Biden dan Presiden Prabowo Subianto yang diterbitkan oleh Gedung Putih AS, melalui laman whitehouse.gov, Selasa (12/11) waktu setempat.
"Presiden Biden menyampaikan apresiasinya atas peran Indonesia dalam misi penjaga perdamaian Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL)," demikian tertulis dalam pernyataan Gedung Putih yang dilansir di Jakarta, Rabu.
Presiden Biden juga menyatakan bergabung dengan Indonesia untuk menyerukan perlindungan dari aktivitas militer yang dapat membahayakan personel UNIFIL.
Biden dan Prabowo juga sempat menyinggung perang melawan Ukraina dan menegaskan kembali rasa hormat terhadap kedaulatan, kemerdekaan politik, integritas teritorial dan Piagam PBB. Selain itu, pentingnya ada dialog yang serius untuk penyelesaian konflik secara damai.
Terhadap para korban di Ukraina, Biden dan Prabowo juga menyerukan akses yang cepat dan aman untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, serta perlindungan warga sipil dan sukarelawan kemanusiaan yang berada pada situasi rentan.
Sebelum menutup perbincangan, Presiden Biden menyambut baik kepemimpinan Indonesia pada G20 yang mengangkat isu negara berkembang, termasuk dalam mengembangkan bank-bank pembangunan multilateral dan memperkuat arsitektur kesehatan global.
"Kedua pemimpin berjanji untuk bekerja sama dalam menyediakan jalur menuju bertumbuhnya negara-negara berkembang dengan membuka ruang bagi negara yang memiliki beban utang meningkat untuk berinvestasi di masa depan mereka," demikian dalam pernyataan tersebut.
Indonesia dan AS juga menekankan pentingnya melanjutkan pembahasan mengenai reformasi Dewan Keamanan PBB. Menurut keduanya, Dewan Keamanan PBB yang transparan, demokratis, efisien, efektif, dan inklusif sangat penting dalam upaya menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Hal itu tercantum dalam dokumen Pernyataan Bersama Presiden Joe Biden dan Presiden Prabowo Subianto yang diterbitkan oleh Gedung Putih AS, melalui laman whitehouse.gov, Selasa (12/11) waktu setempat.
"Presiden Biden menyampaikan apresiasinya atas peran Indonesia dalam misi penjaga perdamaian Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL)," demikian tertulis dalam pernyataan Gedung Putih yang dilansir di Jakarta, Rabu.
Presiden Biden juga menyatakan bergabung dengan Indonesia untuk menyerukan perlindungan dari aktivitas militer yang dapat membahayakan personel UNIFIL.
Biden dan Prabowo juga sempat menyinggung perang melawan Ukraina dan menegaskan kembali rasa hormat terhadap kedaulatan, kemerdekaan politik, integritas teritorial dan Piagam PBB. Selain itu, pentingnya ada dialog yang serius untuk penyelesaian konflik secara damai.
Terhadap para korban di Ukraina, Biden dan Prabowo juga menyerukan akses yang cepat dan aman untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, serta perlindungan warga sipil dan sukarelawan kemanusiaan yang berada pada situasi rentan.
Sebelum menutup perbincangan, Presiden Biden menyambut baik kepemimpinan Indonesia pada G20 yang mengangkat isu negara berkembang, termasuk dalam mengembangkan bank-bank pembangunan multilateral dan memperkuat arsitektur kesehatan global.
"Kedua pemimpin berjanji untuk bekerja sama dalam menyediakan jalur menuju bertumbuhnya negara-negara berkembang dengan membuka ruang bagi negara yang memiliki beban utang meningkat untuk berinvestasi di masa depan mereka," demikian dalam pernyataan tersebut.
Indonesia dan AS juga menekankan pentingnya melanjutkan pembahasan mengenai reformasi Dewan Keamanan PBB. Menurut keduanya, Dewan Keamanan PBB yang transparan, demokratis, efisien, efektif, dan inklusif sangat penting dalam upaya menjaga perdamaian dan keamanan internasional.