Manado (ANTARA) - Staf Khusus Gubernur Bidang Politik dan Kebijakan, Fiko Inga mengatakan Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus dan Victor Mailangkay fokus mewujudkan swasembada pangan.
"Jadi, selain fokus pada mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik, pengembangan sektor pariwisata dan pertambangan, gubernur juga fokus mewujudkan swasembada pangan," kata Fiko di Manado, Selasa.
Mewujudkan swasembada pangan, menurut Fiko, erat kaitannya dengan dukungan terhadap program Presiden Prabowo Subianto, yaitu Makan Bergizi Gratis atau MBG.
"Gubernur memberikan perhatian terhadap hal tersebut, jangan sampai ketika menjalankan program MBG, tapi bahan bakunya diimpor dari daerah lain," ujarnya.
Karena itu, menurut dia, rencana mewujudkan swasembada pangan sudah harus tuntas di tahun 2025, sehingga di tahun 2026 tinggal dieksekusi.
Pada kesempatan itu, dia berharap media ikut berkolaborasi dengan pemerintah dengan melakukan investigasi berapa banyak drainase dan lahan pertanian yang rusak serta mana yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus, kata dia, di beberapa kesempatan kerap menyampaikan bahwa tahun lalu provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut defisit beras.
"Kebutuhan kita sesuai dengan data BPS sebanyak 260 ribu ton, sementara yang kita mampu produksi sebanyak 158 ribu ton, jadi kita masih minus. Itu yang masih menjadi pekerjaan rumah kita," katanya.
Terkait dengan target swasembada pangan, kata dia, pemerintah daerah sementara melakukan perubahan tata ruang.
"Jadi, sementara digodok (perubahan tata ruang). Nanti tinggal dilihat mana irigasi-irigasi yang kita intervensi, sehingga ikut mempengaruhi produktivitas pangan," kata Fiko.