Baku, Azerbaijan (ANTARA) - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meninjau persiapan Paviliun Indonesia pada forum tahunan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa/Conference of the Parties (COP) ke-29 yang diselenggarakan di Baku, Azerbaijan, Minggu.
"Barusan saya rapat koordinasi dengan tiga kementerian, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Luar Negeri. Kita sudah bicarakan secara detil agenda pada COP29," kata Raja Juli di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan, tempat penyelenggaraan COP29.
Ia menyampaikan, utusan khusus Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya telah ditunjuk menjadi Head of Delegation (Ketua Delegasi Indonesia) di COP29, Hashim S Djojohadikusumo, akan tiba di Baku, Azerbaijan pada Senin, 11 November 2024.
Didampingi Menhut dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Hasyim akan membuka dan meresmikan Paviliun Indonesia.
Paviliun Indonesia adalah satu tempat yang selama ini sudah disiapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk menjadi ruang diskusi, ruang menyampaikan ide, gagasan termasuk kemajuan yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, civil society, bisnis sektor dalam proses menghijaukan dunia, ujar Raja Juli.
"Ada juga beberapa pertemuan bilateral di hari pertama, baik itu dengan negara maupun pihak swasta, dan lusa COP29 akan dibuka secara resmi dan akan ada series maupun negosiasi termasuk pada tanggal 13 November pukul 5 sore pak Hasyim akan menyampaikan pidato national statement dari Indonesia untuk COP29," kata Menhut.
Usai rapat koordinasi, Menhut juga meninjau persiapan Paviliun Indonesia di COP29 yang mengusung tema “In Solidarity for a Green World” tersebut.
Menhut bersama Menteri LH dan sejumlah pejabat pemerintah Indonesia ditunjuk sebagai Alternate Head of Delegation (Wakil Ketua/Ketua Pengganti Delegasi Indonesia) pada COP29 yang akan berlangsung pada 11 hingga 22 November 2024 di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan.
Sebagai wujud dukungan terhadap pilar Enhance Ambition, Presidensi COP29 akan meluncurkan 14 inisiatif dalam berbagai bentuk, termasuk pledges, deklarasi, kemitraan, dan platform.
Inisiatif-inisiatif tersebut mencakup komitmen global pada bidang mitigasi dan adaptasi, pembiayaan iklim, transparansi, serta pengembangan jaringan kolaboratif yang melibatkan banyak pihak. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong peningkatan ambisi negara-negara dalam mitigasi, adaptasi, serta pengurangan dampak perubahan iklim secara terukur dan transparan.
Sementara itu, pilar Enable Action menitikberatkan pada New Collective Quantified Goal (NCQG) yang terkait dengan pembiayaan iklim, yang juga menjadi fokus utama di COP29.
Pilar ini juga mencakup isu krusial dalam Pasal 6 Paris Agreement yang mengatur kerja sama internasional untuk mencapai target iklim, serta pendanaan Loss and Damage untuk membantu negara-negara terdampak.
Indonesia juga siap untuk mendukung pencapaian visi Enhance Ambition dalam rangka mencapai Nationally Determined Contributions (NDC) untuk mitigasi, Rencana Adaptasi Nasional (NAPs) untuk adaptasi, serta pelaporan transparansi melalui Biennial Transparency Reports.
COP29 akan memperkenalkan 14 inisiatif utama sebagai langkah konkret yang terdiri atas sembilan deklarasi dan pledge serta lima kemitraan dan platform. Di antaranya COP29 Truce Appeal, COP29 Global Energy Storage and Grids Pledge, dan COP29 Declaration on Water for Climate Action.
Selain itu, terdapat lima kemitraan dan platform yang mendukung aksi nyata di COP29, di antaranya Climate Finance Action Fund (CFAF), The Baku Initiative for Climate Finance, Investment, and Trade (BICFIT), Baku Harmoniya Climate Initiative for Farmers, dan Baku Global Climate Transparency Platform (BTP).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menhut tinjau persiapan Paviliun Indonesia di COP29 Azerbaijan