Manado (ANTARA) - Kualitas industri pembiayaan yang beraktivitas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) semakin membaik hingga posisi April 2024.
"Kinerja industri pembiayaan masih dinilai baik, dengan menurunnya jumlah Non Performing Financing (NPF) atau kredit bermasalah," kata Kepala OJK Sulutgomalut Robert Sianipar, di Manado, Senin.
Robert mengatakan NPF perusahaan pembiayaan di wilayah Sulut pada April 2024 sebesar 2,18 persen atau sedikit lebih rendah dibanding periode sebelumnya yaitu 2,27 persen.
Hal ini menandakan kesadaran pengembalian pinjaman oleh masyarakat semakin tinggi.
Ia menjelaskan pertumbuhan jumlah pembiayaan dinilai masih lebih tinggi jika dibanding dengan pertumbuhan jumlah pembiayaan secara nasional.
Pembiayaan yang Disalurkan (PYD) di Sulut mencapai Rp7,46 triliun, untuk investasi sebesar Rp1,76 triliun, modal kerja Rp924 miliar dan multiguna sebesar Rp4,58 triliun.
OJK, katanya, akan terus mengedukasi dan melakukan sosialisasi secara inklusi sehingga semua kalangan masyarakat bisa mengakses layanan keuangan baik dengan jasa perbankan maupun industri pembiayaan lainnya.
OJK tetap mewaspadai faktor-faktor risiko yang berpotensi mempengaruhi kinerja sektor jasa keuangan ke depan.
Berita Terkait
PLN dorong penggunaan energi bersih di sektor industri
Minggu, 15 Desember 2024 13:04 Wib
PLN penuhi kebutuhan listrik industri smelter
Minggu, 15 Desember 2024 9:06 Wib
Ini sejumlah nominasi ajang musik AMI Awards 2024
Rabu, 4 Desember 2024 9:49 Wib
Pengembangan transmisi listrik jadi kunci pacu transisi energi
Rabu, 13 November 2024 13:36 Wib
PLN siapkan listrik bersih layani pertumbuhan Industri data center di Indonesia
Jumat, 4 Oktober 2024 21:01 Wib
PLN: Pengembangan transmisi listrik jadi kunci pacu transisi energi dan pertumbuhan industri
Jumat, 4 Oktober 2024 20:48 Wib
Industri listrik Lahendong tingkatkan penerimaan pajak Sulawesi Utara
Kamis, 26 September 2024 22:14 Wib
Presiden Jokowi sebut Indonesia masuki babak baru negara industri melalui hilirisasi
Selasa, 24 September 2024 12:34 Wib