Khartoum, 15/3 (Antara/AFP) - Pemberontak Sudan, Jumat, mengatakan telah melakukan serangan di kawasan yang dilanda perang, Kordofan Selatan, untuk mencoba mengganggu pemilihan umum nasional bulan depan, namun militer mengklaim mampu mengatasinya.
Tentara Pembebasan Rakyat Sudan - Utara (SPLA-N) meluncurkan "operasi kilat" terhadap garnisun di kota-kota Kalogi, Tusi dan Rahmaniya di selatan dan timur wilayah itu, Kamis, kata juru bicara Arnu Lodi dalam sebuah pernyataan.
Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan "berbagai sarana perjuangan, pemberontakan bersenjata dan pembangkangan sipil, untuk bekerja sama menghentikan pemilihan umum" yang dijadwalkan pada April, kata Lodi.
Presiden Omar al-Bashir telah memerangi pemberontakan di Kordofan Selatan dan Nil Biru sejak tahun 2011, ketika SPLA-N melakukan pemberontakan karena merasa terpinggirkan oleh pemerintah yang didominasi Arab.
Tapi tentara mengatakan telah memukul mundur serangan itu dan menimbulkan kerugian besar pada pasukan pemberontak.
"Sisa-sisa pemberontak SPLA-N kehilangan banyak pejuang dan sejumlah besar peralatan mereka serta kendaraan yang mereka gunakan dalam serangan ini yang mampu diatasi oleh angkatan bersenjata," kata juru bicara Kolonel Al-Sawarmy Khaled Saad kepada kantor berita SUNA, Kamis .
Baik tentara maupun pemberontak tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Ini adalah untuk pertama kalinya SLPA-N telah mengumumkan operasi terbuka yang bertujuan untuk menggagalkan pemilihan umum legislatif dan presiden yang dijadwalkan 13 April.
Sayap politik kelompok itu menandatangani perjanjian Seruan Sudan yang bertujuan mempertemukan oposisi di Addis Ababa pada bulan Desember, bersama dengan partai-partai politik, organisasi masyarakat sipil dan kelompok bersenjata lainnya.
Beberapa kelompok-kelompok ini telah melakukan seruan pada Bashir untuk mundur, yang disebut "Pergi".
Penandatangan lainnya tidak segera mengomentari serangan itu.
Bashir, 71, merebut kekuasaan dalam kudeta 1989 dan dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan perang dalam perang yang mengoyak wilayah barat Darfur.
Ia secara luas diharapkan untuk memenangkan pemilihan umum kembali, saat oposisi utama memboikot pemilihan umum.
Pekan lalu, Bashir menggelar aksi di ibukota Kordofan Selatan, Kadugli, dan bersumpah untuk membawa perdamaian baik melalui perundingan atau kemenangan militer.
Pasukannya telah melakukan operasi di daerah itu sejak November.
Berita Terkait
Paus Fransiskus minta maaf karena harus menunda perjalanannya Kongo-Sudan
Minggu, 12 Juni 2022 20:50 Wib
Bentrok antarsuku tewaskan 40 orang di Sudan
Selasa, 6 April 2021 10:55 Wib
Upaya pembunuhan, PM Sudan selamat
Senin, 9 Maret 2020 18:16 Wib
Empat desa musnah, tewaskan 33 orang di Sudan Selatan
Selasa, 7 Mei 2019 21:40 Wib
Presiden Sudan Omar al-Bashir dipaksa meletakkan jabatan
Kamis, 11 April 2019 22:48 Wib
Pemimpin oposisi: Kira--kira 20 pemerotes tewas dalam serangan di Sudan
Selasa, 9 April 2019 22:12 Wib
Lebih 200 ribu orang Sudan Selatan menyelamatkan diri ke Ethiopia
Sabtu, 2 Mei 2015 9:06 Wib
Menteri Susi: Sudan ingin belajar dari Indonesia
Selasa, 17 Februari 2015 16:26 Wib