Jakarta (ANTARA) -
Ia meyakini Gen Z, kalangan yang lahir pada rentang tahun 1997-2012, sudah cukup pintar untuk memilih dan memilah informasi apa yang harus disebarkan dan tidak, sehingga bisa berkontribusi untuk menciptakan pilpres yang kondusif.
"Sebarkan informasi yang positif-positif saja, karena semua ingin menjaga agar pemilu itu damai, dan juga berbeda pendapat tidak harus berantem. Namanya pemilu tidak mungkin semua hanya memilih salah satu calon saja," kata dia dalam program siniar atau podcast dengan ANTARA TV di Jakarta, Selasa.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) itu juga mengingatkan agar masyarakat maupun Gen Z untuk tidak menjadi bagian dari penyebar informasi bohong atau hoaks terkait salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden, karena itu merupakan tindakan yang salah.
Dia menekankan, setiap orang harus mencari informasi dari sumber terpercaya, tentang program dan arah kebijakan masing-masing calon, sehingga akan mendapatkan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan.
"Kalau untuk paslon nomor urut satu bisa cek di fitnahlagi.com, disitu ada klarifikasi atas hoaks-hoaks terhadap abah (Anies)," kata putri dari Fery Farhati itu.
Menurut Mutiara sudah saatnya Gen Z berperan untuk membantu mewujudkan pilpres atau pemilu damai, sehingga akan secara langsung menjaga kondusivitas negara.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga bakal pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
Masa kampanye berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mutiara Baswedan ajak Gen Z wujudkan pilpres damai