Manado (ANTARA) - Kementerian Hukum dan HAM kembali menggelar ibadah menyambut Natal secara virtual dan diikuti oleh hampir semua Lapas dan rutan di Indonesia, termasuk di Manado, pada Rabu pagi sampai siang.
Warga binaan di rumah tahanan negara Malendeng Manado, mendengarkan khotbah natal dari Pdt. Daniel Alexander, secara virtual, dan didengarkan, oleh semua yang hadir dalam ibadah tersebut.
Pdt Daniel Alexander mengangkat khotbah tentang perdamaian dan kasih berdasar bacaan dari Kitab Roma pasal 8 ayat 1, dan menyampaikan nasihat untuk bertobat dan hidup lebih baik dari waktu ke waktu.
"Jadi saya mau menyampaikan pada saudara-saudara, bahwa menjadi pembunuh tidak perlu sampai menghilangkan nyawa. Sebab ada ayat dalam 1 Yohanis 3 ayat 15, yang menyatakan hal itu,"kata Pdt Daniel.
Dia mengatakan, mengikuti ayat itu, maka siapa saja yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh manusia, jadi tidak sampai menghilangkan nyawa pun sudah sama dengan pembunuh.
Pdt Daniel juga mengatakan, bukan hanya itu saja, orang berzina pun tidak perlu sampai harus berselingkuh, atau bertemu dan ada kontak fisik. Tetapi dengan melihat dan mengingini saja, itu sudah sama dengan berzina.
"Jadi saya mau mengingatkan, bahwa tidak membenci itu sama dengan tidak berdamai. Jadi jangan membenci, karena itu dosa di mata Tuhan," katanya.
Dia mengajak semua warga binaan untuk hidup berdamai dan saling mengasihi dan menghargai, supaya semua aman dan tentram.
"Jika semua aman, maka setan tidak akan punya kerjaan lagi, mengganggu karena semua lebih suka berdamai, maka iblis pulang kampung, sudah tahu kan dimana kampungnya," kata Pdt Daniel.
Dalam kesempatan itu, Pdt Dainel juga menyampaikan permintaan maaf, karena tahu bahwa akibat ulah orang tua yang tidak berdamai, suka bertengkar dan egois sudah menciptakan neraka dalam rumah tangga.
"Akibatnya kalian mencari sorga di luar rumah, yang ternyata itu adalah neraka dunia yang membawa ke tempat yang ditinggali sementara sekarang, jadi mari berubah menjadi sekarang ,"katanya.