Manado (ANTARA) - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Wakil Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani mengajak lulusan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Manado, Sulut, manfaatkan peluang bekerja ke luar negeri.
"Dari lagunya itu tadi ada satu yang saya tangkap, bekerja profesional mendunia. Jadi memang adik-adik di sini menempuh pendidikan untuk memiliki salah satu opsinya yaitu bekerja ke luar negeri," kata Christina di Manado, Jumat.
Pada Sosialisasi Peluang Kerja Pekerja Migran Indonesia Tenaga Kesehatan yang digelar di Politeknik Kesehatan Manado, Wamen mengatakan, kondisi tersebut sudah sejak awal dipikirkan oleh pendiri Politeknik Kesehatan Manado.
"Tidak ada yang salah dengan bekerja di dalam negeri, itu semua bagus. Namun ada juga ternyata peluang bagi adik-adik yang sudah menempuh ilmu di sini untuk bisa bekerja di luar negeri," sebutnya.
Karena itu kata Wamen, kehadirannya di Politeknik Kesehatan Manado untuk memberitahukan peluang seperti apa yang ada di luar negeri itu.
Wamen mengatakan, sebagai Kementerian ada dua arahan dari Presiden Prabowo Subianto, pertama adalah meminta agar eksploitasi terhadap pekerjaan migran itu diminimalisasi.
Sementara kedua, untuk memaksimalkan penempatan pekerjaan migran di luar negeri menjadi salah satu tugas yaitu memetakan dan membuka peluang-peluang kerja tersebut.
Wamen mengatakan, ternyata sejak tahun 2020 sampai dengan 2024, baru sebanyak 363 perawat dan perawat lanjut usia yang bekerja ke luar negeri.
Penempatan ke luar negeri tersebut bisa melalui skema pemerintah dengan pemerintah, 'private to private' dan mandiri.
Sosialisasi Peluang Kerja Pekerja Migran Indonesia Tenaga Kesehatan yang digelar di Politeknik Kesehatan Manado, dihadiri pejabat BP2MI, akademisi, lulusan Poltekkes Manado serta mahasiswa Poltekkes Manado serta undangan lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamen Christina ajak lulusan Poltekkes Manado bekerja ke luar negeri