Minahasa Utara (ANTARA) - Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) Jan S Maringka mengatakan jajarannya terus memperkenalkan tanaman kacang koro sebagai makanan alternatif atau substitusi kedelai.
"Tanaman (kacang koro) ini terus kita kembangkan dan perkenalkan kepada petani," kata Irjen Kementan Jan S Maringka saat panen Kacang Koro di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis.
Ia mengatakan tanaman kacang koro ini bisa menjadi tanaman sela karena dapat ditanam di antara kelapa atau tanaman jenis lainnya.
"Selain itu bisa juga menjadi makanan alternatif untuk mencegah stunting," ujar Jan S Maringka.
Ia berharap kacang koro bisa dibudidayakan bukan hanya untuk Minahasa, tetapi juga bibitnya bisa dikembangkan dan menjadi bibit alternatif yang bisa disebar di seluruh Indonesia.
Kementerian, kata dia, sudah mulai melalukan hal ini. Artinya secara bertahap melakukan penggalangan dan memperkenalkan dengan petani dan pekebun agar tidak alergi lagi atau enggan dengan tanaman jenis ini ketika ditanam.
Ketika ditanya kehadiran kacang koro ini apakah akan mengurangi impor kedelai, Jan S Maringka jawabnya, "Kita berharap dengan kekuatan Indonesia sendiri, seperti kacang koro yang dihasilkan di Indonesia, bisa bermanfaat untuk Indonesia."
Bahkan mungkin ke depan, kata dia, kalau seluruh Indonesia sudah menghasilkan komoditas ini maka bakal menjadi andalan pada masa datang, termasuk di Sulawesi Utara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementan gencar kenalkan kacang loro sebagai substitusi kedelai