Eksotisme hutan kota GBK nuansa menarik di Gala Dinner KTT ASEAN
Jakarta (ANTARA) - Jamuan makan malam atau gala dinner yang menghadirkan para delegasi KTT Ke-43 ASEAN di hutan kota Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu, menghadirkan eksotisme Jakarta di malam hari.
Dilansir dari keterangan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI di Jakarta, agenda gala dinner merepresentasikan keinginan Indonesia untuk meninggalkan kesan mendalam kepada para tamu undangan di KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta.
Kegiatan yang dihelat pada lahan hutan buatan seluas 4,5 hektare tersebut mengedepankan konsep hijau yang diwarnai gemerlap lampu gedung pencakar langit di sekitar kawasan.
Tak kalah menarik, konstruksi kanopi bambu sepanjang puluhan meter berbentuk atap rumah adat suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat juga dipasang di venue gala dinner, sebagai penanda pintu masuk menuju lokasi acara.
Koridor kedatangan tamu negara juga dialasi dengan karpet merah tebal di lantai kanopi tersebut untuk menyambut para tamu delegasi.
Tamu negara yang hadir juga disajikan pemandangan bukit kecil mengitari panggung terbuka (amphitheatre).
Bukit kecil lengkap dengan rumput hijau sintetis itu merupakan konstruksi buatan yang dibangun menyesuaikan kapasitas delegasi peserta yang hadir.
Terdapat akses berupa delapan anak tangga dan jalan melandai khusus untuk penyandang disabilitas untuk mencapai bukit.
Di atas bukit ini telah tersusun puluhan meja bundar yang masing-masing berdiameter sekitar 1,6 meter. Tiap meja dikelilingi delapan kursi abu-abu yang berjarak sekitar 25-35 sentimeter antarkursi.
Puluhan meja lainnya dengan bentuk persegi panjang disusun di tepian bukit, menghadap tepat ke arah amphitheatre.
Pada bagian depan panggung di ruang terbuka, disusun belasan meja bundar berikut delapan kursi dan peralatan makan.
Sementara itu, panggung terbuka berdimensi sekitar 50 x 30 meter persegi yang menyajikan beragam pertunjukan kesenian dan hiburan musik dari sejumlah artis ibu kota.
Tepat di belakang panggung, menjulang belasan gedung pencakar langit dengan warna warni lampu yang berdiri di kawasan Pusat Distrik Bisnis Sudirman (SCBD), tepat di seberang hutan kota GBK.
Gedung-gedung tersebut menjadi layar raksasa bagi pertunjukan video mapping selama berjalannya gala dinner.
Selain itu, penyelenggara acara menutupi sekeliling pagar hutan kota GBK memakai ribuan tanaman rambat raksasa untuk menambah suasana di tengah hutan.
Aparat kepolisian juga menutup akses Jl Jenderal Sudirman sejak dari arah Jembatan Semanggi hingga menuju Bundaran Senayan sejak pukul 16.00 WIB hingga berakhirnya acara gala dinner.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak jauh hari telah meminta perusahaan-perusahaan yang berkantor di sekitar kawasan Sudirman untuk menggelar work from home (WFH) bagi para pekerjanya pada 5--7 September 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gala Dinner KTT ASEAN hadirkan eksotisme hutan kota GBK kala malam
Dilansir dari keterangan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI di Jakarta, agenda gala dinner merepresentasikan keinginan Indonesia untuk meninggalkan kesan mendalam kepada para tamu undangan di KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta.
Kegiatan yang dihelat pada lahan hutan buatan seluas 4,5 hektare tersebut mengedepankan konsep hijau yang diwarnai gemerlap lampu gedung pencakar langit di sekitar kawasan.
Tak kalah menarik, konstruksi kanopi bambu sepanjang puluhan meter berbentuk atap rumah adat suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat juga dipasang di venue gala dinner, sebagai penanda pintu masuk menuju lokasi acara.
Koridor kedatangan tamu negara juga dialasi dengan karpet merah tebal di lantai kanopi tersebut untuk menyambut para tamu delegasi.
Tamu negara yang hadir juga disajikan pemandangan bukit kecil mengitari panggung terbuka (amphitheatre).
Bukit kecil lengkap dengan rumput hijau sintetis itu merupakan konstruksi buatan yang dibangun menyesuaikan kapasitas delegasi peserta yang hadir.
Terdapat akses berupa delapan anak tangga dan jalan melandai khusus untuk penyandang disabilitas untuk mencapai bukit.
Di atas bukit ini telah tersusun puluhan meja bundar yang masing-masing berdiameter sekitar 1,6 meter. Tiap meja dikelilingi delapan kursi abu-abu yang berjarak sekitar 25-35 sentimeter antarkursi.
Puluhan meja lainnya dengan bentuk persegi panjang disusun di tepian bukit, menghadap tepat ke arah amphitheatre.
Pada bagian depan panggung di ruang terbuka, disusun belasan meja bundar berikut delapan kursi dan peralatan makan.
Sementara itu, panggung terbuka berdimensi sekitar 50 x 30 meter persegi yang menyajikan beragam pertunjukan kesenian dan hiburan musik dari sejumlah artis ibu kota.
Tepat di belakang panggung, menjulang belasan gedung pencakar langit dengan warna warni lampu yang berdiri di kawasan Pusat Distrik Bisnis Sudirman (SCBD), tepat di seberang hutan kota GBK.
Gedung-gedung tersebut menjadi layar raksasa bagi pertunjukan video mapping selama berjalannya gala dinner.
Selain itu, penyelenggara acara menutupi sekeliling pagar hutan kota GBK memakai ribuan tanaman rambat raksasa untuk menambah suasana di tengah hutan.
Aparat kepolisian juga menutup akses Jl Jenderal Sudirman sejak dari arah Jembatan Semanggi hingga menuju Bundaran Senayan sejak pukul 16.00 WIB hingga berakhirnya acara gala dinner.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak jauh hari telah meminta perusahaan-perusahaan yang berkantor di sekitar kawasan Sudirman untuk menggelar work from home (WFH) bagi para pekerjanya pada 5--7 September 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gala Dinner KTT ASEAN hadirkan eksotisme hutan kota GBK kala malam