Manado (ANTARA) - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Utara (Sulut) Ivanry Matu mengatakan manfaatkan penerbangan langsung Manado-Jepang untuk mengirim tenaga kerja (TK) dari daerah tersebut.
"Saat ini ada kebutuhan tenaga kerja asing di Jepang sebanyak 6,7 juta dengan gaji 8,5 kalu dari UMP Sulut atau 6 kali UMP tertinggi di Indonesia," kata Ivanry, di Manado, Jumat.
Ivanry mengatakan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw telah membuka akses Manado-Jepang, peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik.
Kadin mengusulkan Pemerintah Sulut bisa membuat MoU dengan Pemerintah Jepang, yang intinya siap menerima pekerja dari Sulut secara kontinyu.
Untuk itu, katanya, Pemerintah Provinsi Sulut membuat sekolah pelatihan Bahasa Jepang bekerja sama dengan banyak pihak.
Ia mengatakan targetkan setiap tahun ada 5.000 anak muda lulusan SMA/SMK dan S1 dikirim ke Jepang, karena negara 'sakura' ini membutuhkan 6,7 juta pekerja.
"Kalau kita mengirim sekitar 5.000 tenaga kerja ke Jepang, hanya sekitar 0,0007 persen dari 6,7 juta TK yang dibutuhkan oleh Jepang," jelasnya.
Ivanry mengatakan ada 14 sektor usaha di Jepang yang membutuhkan tenaga kerja asing, yakni material casting, perawat lansia, manufaktur mesin dan industri, perhotelan, konstruksi, industri makanan, pembuatan kapal, pembersihan gedung, industri perawatan mobil, pertanian, perikanan, aviasi, kelautan serta pengelolaan makanan dan minuman.
Sehingga, katanya, Sulut harus fokus pada sekolah vokasi dengan belasan sektor tersebut.
Serta, katanya, lakukan pendampingan secara intens dan kontinyu terhadap kualitas SDM yang dikirim ke Jepang.
Ia mengatakan proteksi dengan aturan dalam menjamin keamanan dan keselamatan kerja bagi tenaga kerja dari Sulut.
Jika hal ini diwujudkan maka, tiga tahun ke depan Sulut punya para pahlawan devisa yang terampil dengan karakter dan budaya kerja Jepang yang bagus dan terutama 5-10 tahun depan Sulut tidak perlu khawatir soal urusan pengangguran.
Hal ini sangat memungkinkan, katanya, karena penerbangan Manado-Jepang sudah ada, direct flight cargo jalan, bayangkan efek domino yang akan terjadi di semua sektor di Sulut.
Pasti luar biasa, katanya, potensi ekspor impor hasil bumi dan laut Sulut ke Jepang akan semakin lancar dan Sulut hub lebih cepat terwujud.