Jakarta (ANTARA) -
Hal itu juga menjadi bukti bahwa pembinaan prestasi senam yang dilakukan PB PERSANI di bawah kepemimpinan Ita Yuliati Irawan berjalan baik. Sebab raihan medali dari nomor artistik putra di SEA Games kali ini, merupakan yang pertama kalinya setelah nomor tersebut puasa medali selama empat tahun.
Kedua atlet senam artistik putra tersebut, yakni pemenang medali perak Abiyu Rafi dan pemenang medali perunggu Joseph Judah, berhasil mengukir prestasi karena mendapat pelatihan khusus dari pelatih asal Jepang, Tachibana.
Oleh sebab itu, Ita yakin dengan adanya bantuan alokasi dana dan dukungan lainnya, maka prestasi senam Indonesia di masa depan akan lebih baik lagi.
"Kami sangat berharap pemerintah dapat menyediakan sarana gymnastic hall yang sampai saat ini kami belum mendapatkannya, dan kami saat ini melakukan pelatnas dengan berlatih di gedung DKI. Jadi kami belum mempunyai hall sendiri, dan juga peralatan tentunya," tambah Ita.
Selain bantuan dari pemerintah, Ita juga menyampaikan harapan agar di masa yang akan datang kuota atlet senam dapat ditambah. Sehingga Indonesia dapat mengikuti nomor-nomor beregu yang juga berpeluang mendulang medali.
"Kemarin di ajang SEA Games itu semua negara itu menurunkan tim, yaitu tim itu ada lima atlet. Sementara Indonesia hanya memberangkatkan dua atlet saja. Jadi kita tidak punya kesempatan untuk bertanding di dalam tim," tutur perempuan yang juga mencalonkan diri kembali untuk menjadi Ketua Umum PB PERSANI masa bakti 2023-2027 itu.
Harapan agar bisa mendapatkan fasilitas yang lebih baik juga disuarakan pemenang medali perak, Abiyu, yang bertanding di nomor palang tunggal.
"Kami ingin membuktikan saja kalau kami bisa lebih dari ini. Cuma ya butuh fasilitas yang lebih layak saja," kata pesenam asal Riau itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Senam buktikan mampu raih prestasi SEA Games di tengah keterbatasan