"Jika kita melihat hasil terakhir di Asian Games 2022, ada banyak pertanyaan mengapa dan ada banyak faktor penyebab. Perlu ada evaluasi-evaluasi secara menyeluruh. Tidak hanya beberapa kali," kata Susi di Konferensi Pers Kasad Cup Badminton Exhibition Match 2023, Jakarta, Minggu.
Menurut atlet peraih medali emas di Olimpiade Barcelona tahun 1992 tersebut, hal-hal terkait target, perencanaan, serta pembinaan para atlet perlu dievaluasi kembali secara menyeluruh untuk menemukan titik yang harus diperbaiki.
"Mungkin karena mereka tegang. Mungkin masih ada sesuatu yang belum terselesaikan di dalam, entah itu suasananya atau sistem kepelatihannya. Hal-hal itu mungkin harus bisa diperbaiki sehingga bisa menjadi satu tim yang solid," ujarnya.
Apabila atlet, pelatih, dan pengurus telah menyamakan visi dan misi dalam satu tim, maka akan ada kerja sama tim yang solid untuk mengantarkan Indonesia kepada kemenangan.
"Baik atlet, pelatih, pengurus akan menjadi satu tim yang cukup kuat dan masing-masing memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk melaksanakannya," kata dia.
Tim Indonesia menutup Asian Games 2022 Hangzhou dengan raihan tujuh medali emas, 11 perak, dan 18 perunggu. Dengan hasil tersebut, Merah Putih menduduki peringkat 13 klasemen akhir.
Sedangkan, timnas bulu tangkis, yang sebelumnya ditargetkan menyumbang tiga medali emas, untuk pertama kalinya gagal membawa pulang sekeping medali di Asian Games.
Anthony Sinisuka Ginting dihentikan oleh Li Shi Feng pada babak perempat-final. Jonatan Christie gagal mempertahankan emas setelah kalah dari wakil Chinese Taipei Chou Tien Chien.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga kurang tampil lepas di perempat-final melawan wakil Chinese Taipei Lee Yang/Wang Chi-Lin.
Gregoria Mariska Tunjung menjadi wakil terakhir Indonesia yang gugur setelah harus mengakui ketangguhan wakil Jepang Aya Ohori di perempat-final.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kata Susi Susanti soal kegagalan tim bulu tangkis di Asian Games 2022