Manado (ANTARA) - Wali Kota Manado, Andrei Angouw, mengajak sekitar sekitar 4.200 siswa kelas delapan SMP di Manado, untuk mengikuti dan mengisi asasmen nasional berbasis komputer dengan apa adanya.
"Yang penting tenang dan apa adanya, karena ini kan untuk pemetaan aja, tidak usah membuat yang diluar dari biasanya," tegas Angouw, di Manado.
Dia mengatakan, siswa harus melakukan hal itu, supaya pemerintah lewat dinas pendidikan juga bisa mendapatkan gambaran yang tepat.
Angouw juga mengajak para siswa dari 95 SMP di Manado untuk tidak melakukan hal-hal yang berlebihan atau aneh-aneh sehingga pemetaan yang dilakukan pemerintah terhadap kondisi dan mutu pendidikan bisa didapatkan dengan tepat.
ANBK di Manado, dilakukan selama dua hari mulai 19-20 September 2022 dan kemudian ada juga yang melaksanakan Rabu - Kamis untuk sekolah-sekolah terbuka.
Kepala Dinas Pendidikan Manado, Deasy Lumowa yang juga bersama wali kota mengatakan, ANBK memang merupakan program yang bertujuan untuk menilai mutu setiap sekolah, madrasah dan program kesetaraan lainnya.
"ANBK untuk siswa SMP ini dilaksanakan oleh semua sekolah, dengan memilih secara acak 45 siswa sebagai peserta dan lima lainnya sebagai cadangan," kata Lumowa.
Meskipun menurutnya masih ada juga sekolah yang kelas sembilan tidak sampai 40 atau 50 orang, tetap dilaksanakan, untuk karena penilaian mutu harus dilakukan.
Untuk Manado, menurut Lumowa, ada sekolah yang melaksanakan full tetapi juga tidak sepenuhnya dan secara mandiri maupun bergabung.
"Yang bergabung adalah sekolah yang tak memiliki peralatan komputer atau laboratorium komputer maka bergabung dengan yang punya fasilitas lengkap, seperti di SMP Negeri 11 Manado, ada SMP Adven 6 yang bergabung, demikian di SMP 3 sekolah reguler melaksanakan sendiri dan yang terbuka ANBK sendiri juga," katanya.
Pada hari pertama pelaksanaan, Wali Kota membuka ANBK di SMP Negeri 1, Wakil Wali Kota di SMP 10 dan Kepala melakukan pembukaan di sesi kedua SMP Negeri 10 juga.
Setelah itu melakukan kunjungan ke SMP providensia, SMP Adven Kairagi, SMP Katolik St. Monica, SMP Negeri 10, SMP 11 dan SMP Negeri 3 Manado, memantau sekaligus memotivasi para peserta yang ikut ujian.