Sangihe, Sulut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, melalui Dinas Kesehatan setempat mencatat, ada 16 ribu lebih dosis vaksin di daerah itu yang sudah kedaluwarsa.
"Saat ini ada 16.481 vaksin COVID-19 yang sudah tidak bisa digunakan lagi karena kedaluwarsa," kata Kepala dinas Kesehatan Sangihe, Handry Pasandaran di Tahuna, Rabu.
Menurut dia, vaksin yang sudah kedaluwarsa tersebut telah dipisahkan dari vaksin yang lainnya.
"Kami menunggu petunjuk dari Kementerian Kesehatan untuk proses pemusnahan vaksin yang sudah kadaluarsa tersebut," kata dia.
Dinas Kesehatan kata dia, sampai dengan akhir bulan Agustus ini sudah menerima 100.617 vaksin COVID-19.
Dari jumlah tersebut, yang terpakai di 23 fasilitas kesehatan sampai saat ini sebanyak 76.481 vaksin dan yang belum terpakai sebanyak 7.655 vaksin.
Fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan vaksinasi yaitu 17 Puskesmas, dua rumah sakit, klinik Polres, klinik Polkes 13.09.01 Sangihe, BK Lanal Tahuna dan Dinkes Sangihe.
Sedangkan jenis vaksin yang diterima terdiri dari Sinovac, Biofarma Coronavac, Sinovac Coronavac, Astra Zeneca, Moderna, Pfizer dan Covovax.
"Vaksin Sinovac diterima sebanyak 12.643, Biofarma (Coronavac) 5.520, Sinovac (Coronavac) 37.214, Astra Zeneca 31.320, Moderna 6.028, Pfizer 6.972, Covovax 920," kata dia.
Dia mengimbau kepada warga masyarakat yang belum divaksin atau vaksinasinya belum lengkap agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk divaksin.
"Pelayanan vaksinasi sampai saat ini tetap dibuka di sejumlah fasilitas kesehatan setiap jari kerja," kata dia.