Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota Bitung bersama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Sinode Am Gereja-Gereja di bagian Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah (SAG Sulutteng) meningkatkan kapasitas pengurangan risiko bencana di daerah tersebut.
"Kami berharap kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas unit pengurangan risiko bencana ini akan memberikan edukasi dan pemahaman baru pada peserta dan masyarakat," kata Wali Kota Bitung Maurits Mantiri di Manado, Sulawesi Utara, Kamis.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengapresiasi Departemen Pengurangan Risiko Bencana (PRB) SAG Sulutteng dan panitia pelaksana yang telah memprakarsai dengan baik kegiatan ini.
Ia mendorong peserta pelatihan itu mengikuti kegiatan sebaik mungkin.
"Kita pahami bahwa (penanganan, red.) bencana buka saja menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan menjadi tanggung jawab bersama, termasuk di dalamnya unsur gereja yang memiliki peran sebagai pembawa keselamatan dan suara pembaharu bagi para umat Tuhan, keluarga, dan Kerajaan Allah," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya merespons dengan baik kegiatan ini karena manfaatnya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana di 13 sinode gereja di wilayah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Kegiatan juga diikuti pihak swasta serta elemen masyarakat lainnya.
Pada rangkaian kegiatan itu, Wali Kota Bitung Maurist Mantiri bersama jajaran meninjau lokasi perkemahan Pelatihan Peningkatan Risiko Bencana Kerja Sama PGI dan SAG Sulutteng selama 2-5 Juni 2022 di Kota Bitung, Sulut.
Hadir dalam kegiatan itu, antara lain Ketua Sinode Am Gerejawi Pendeta Dina Sophia Werat bersama jajaran, Wakil Sekretaris Umum PGI Pendeta Karise Gosal, unsur Forkopimda Kota Bitung, serta jajaran Pemerintah Kota Bitung.