Manado (ANTARA) - Badan Karantina Pertanian (Barantan) mendorong hilirisasi produk turunan kopra di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2022.
"Kami akan terus mendorong adanya hilirisasi kopra sehingga menjadi bahan jadi seperti minyak kelapa," kata Kepala Karantina Pertanian Manado Donni Muksidayyan Saragih, di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian di Sulawesi Utara melalui ekspor komoditas pertanian.
"Dengan begitu, tentu nilai ekonomi juga akan lebih tinggi dibanding kita hanya ekspor dalam bentuk kopra saja," ujar Donni.
Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado mencatat produk turunan kelapa, berupa kopra, minyak kelapa mentah, minyak kelapa dan bungkil kelapa asal Sulut pada 2021 membukukan nilai ekspor hingga Rp4 triliun.
Dari data lalu lintas pertanian pada sistem IQFAST Barantan, kopra dan turunan kelapa lainnya tercatat sebagai komoditas ekspor asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dengan nilai tertinggi.
"Harga beli di tingkat petani juga cukup bagus, dan tentunya ini menjadi kabar baik para petani kopra," katanya.
Menurutnya, harga beli komoditas kopra mengikuti tren harga global. Di penghujung tahun 2021 harga kopra sempat mencapai Rp14.000/kg. Meningkatnya harga bahan baku minyak kelapa ini, menjadikan kopra sebagai primadona di kalangan petani lokal.
Permintaan ekspor komoditas ini terus menunjukkan tren peningkatan, untuk memenuhi tingginya permintaan kopra. Selain dari Sulut, kopra juga banyak didatangkan dari berbagai daerah, antara lain di Kepulauan Maluku Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Kopra dilalulintaskan melalui jalur laut, salah satunya melalui Pelabuhan Laut Bitung.
Kopra yang dilalulintaskan wajib diperiksa oleh pejabat Karantina Pertanian Manado Wilayah Kerja Bitung sebelum dikeluarkan sertifikat kesehatan karantina tumbuhan antar-area (KT-9). Sertifikasi dilakukan baik untuk lalu lintas antararea maupun ekspor.
Hal ini penting dilakukan untuk memastikan kualitas komoditas yang dilalulintaskan aman dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang mengancam kualitas produk dan keamanan hayati di Sulut.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang menyebut saat ini pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak agar kawasan pertanian yang berorientasi ekspor dapat memiliki sarana transportasi berupa direct shipment atau direct call.
“Melalui 'direct shipment' atau 'direct call' nantinya eksportir dapat mengirimkan komoditasnya secara langsung tanpa perantara, serta dapat meningkatkan efisiensi logistik,” ungkap Bambang.
Hal tersebut tentunya sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendorong peningkatan daya saing produk pertanian khususnya di pasar global.
Berita Terkait
Presiden Jokowi sebut Indonesia masuki babak baru negara industri melalui hilirisasi
Selasa, 24 September 2024 12:34 Wib
Presiden Jokowi ajak sarjana ekonomi rancang hilirisasi rumput laut dan kopi
Kamis, 19 September 2024 16:58 Wib
Presiden Jokowi titipkan hilirisasi dan IKN kepada Prabowo
Minggu, 1 September 2024 7:13 Wib
Wapres Ma'ruf minta kembangkan hilirisasi produk halal di Sulut
Kamis, 4 April 2024 17:38 Wib
Jerry Sambuaga: Hilirisasi bukan penyebab penurunan ekspor di Januari 2024
Rabu, 21 Februari 2024 10:01 Wib
Ganjar dan WALHI bahas kebijakan hilirisasi rempah
Jumat, 9 Februari 2024 10:20 Wib
Menko Luhut bantah banyak pekerja asing di proyek hilirisasi pertambangan
Kamis, 25 Januari 2024 11:15 Wib
Debat cawapres, Gibran paling sering sebut kata hilirisasi
Sabtu, 23 Desember 2023 7:46 Wib