Manado (ANTARA) - Wali Kota Bitung, Sulawesi Utara, Maurits Mantiri mengharapkan kaum perempuan di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mendapat pendidikan wawasan kebangsaan dan bela negara.
"Kaum perempuan mendapat pendidikan wawasan kebangsaan dengan konsep bela negara dan harus mampu menjadi agen perubahan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di lingkungan masyarakat dan keluarga," kata Maurits, di Bitung, Rabu.
Dia mengatakan juga menjadi pelopor bagi masyarakat untuk bergotong-royong mewujudkan pemerataan pembangunan dalam berbagai sektor di seluruh wilayah NKRI khususnya di Kota Bitung,” kata Maurits.
Sebagaimana bangsa yang pluralistik dan multicultural, kata Maurits, harus bertumpu pada kebersamaan, mutualisme yang melalui Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 telah didesain oleh para pendiri negara sebagai sarana untuk menjadi bangsa yang besar, bersatu yang menjaga tanah air yang kaya raya.
“Wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal usul, keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada tuhan yang maha esa, kedudukan maupun status sosial,” katanya.
Konsep kebangsaan bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan serta kesatuan. Kearifan lokal budaya nasional harus diperkuat untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar.
Dirinya mengajak untuk bersama-sama mencegah krisis identitas dan tidak terpecah belah oleh pihak-pihak yang ingin meruntuhkan ideologi bangsa.
Kaum perempuan lanjut dia, memiliki peran penting untuk menanamkan wawasan nilai kebangsaan, cinta tanah air (nasionalisme), rasa kebersamaan dan mutualisme kepada anak bangsa yang akan melanjutkan jalannya pembangunan indonesia di masa depan.