Jakarta (ANTARA) - Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Ahmad Siddik Badruddin mengatakan perseroan akan menambah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) senilai Rp1 triliun untuk mengantisipasi kredit macet akibat pandemi COVID-19.
Siddik menuturkan sepanjang 2020 lalu Bank Mandiri telah melakukan restrukturisasi sekitar Rp123 triliun dan menjadi Rp93 triliun pada akhir tahun. Dari Rp93 triliun tersebut, diperkirakan ada sebagian dari debitur pada akhir tahun ini atau tahun depan akan menjadi kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) karena diperkirakan tidak bisa bangkit kembali.
"Untuk mengantisipasi sebagian dari yang akan jatuh ke NPL, kita sudah sisihkan optional atau build up CKPN dari bulan April (2020) sampai sekarang. Tahun lalu sekitar Rp4,5 triliun kita sudah sisihkan khusus untuk debitur restrukturisasi COVID-19 yang kita perkirakan mungkin jatuh ke NPL. Tahun ini pun kita rencanakan akan kita tambah Rp1 triliun," ujar Siddik saat jumpa pers di Jakarta, Senin.
Dengan demikian, lanjut Siddik, apabila debitur restrukturisasi tersebut tidak bisa bangkit kembali, perseroan sudah siap dengan pencadangan yang sudah disisihkan sehingga tidak mengganggu performa perseroan tahun ini atau tahun depan.
"Kemudian yang kita perkirakan sebenarnya jatuh NPL sekarang di bawah 8 persen. Initially tahun lalu kita pikirkan sekitar 11 persenan, tapi dengan berjalannya waktu ternyata beberapa debitur tersebut banyak dari mereka yang sudah bisa menyesuaikan business modelnya," kata Siddik.
Ia meyakini jumlah debitur yang direstrukturisasi kreditnya akan semakin berkurang seiring dengan pelaksanaan vaksinasi dan juga mulai pulihnya perekonomian domestik. Dari debitur yang sudah menyelesaikan program restrukturisasi sampai akhir tahun, ujar Siddik, hanya 0,3-0,4 persen yang menjadi NPL.
"Selebihnya bisa melanjutkan dan get off from restructuring programme. Untuk debitur yang belum sembuh 100 persen, kita beri restrukturisasi ulang. Jadi hanya debitur yang benar-benar tidak ada harapan yang akan kita down grade ke NPL," katanya.
Sementara itu untuk debitur yang masih ada harapan akan dibantu dengan stimulus program dari pemerintah seperti program penjaminan kredit dari Jamkrindo dan Askrindo untuk segmen UMKM dan penjaminan kredit untuk segmen korporasi.
"Kita gunakan semua program itu untuk bantu para debitur kita yang dulunya bagus untuk going through crisis, sehingga nanti setahun lagi crisis over mereka siap untuk kembali. Jadi kita cukup optimis program-program yang kita laksanakan akan dapat membantu debitur tersebut bangkit dan bisa me-minimize potensi down grade ke NPL," ujar Siddik.
Berita Terkait
PLN dukung UMKM mandiri secara ekonomi
Selasa, 3 Desember 2024 3:42 Wib
Bank Mandiri fasilitasi UMKM ikut bazar perkuat pasar di Sulut
Sabtu, 5 Oktober 2024 23:06 Wib
Bank Mandiri Manado gelar pasar murah bantu keluarga prasejahtera
Sabtu, 5 Oktober 2024 14:58 Wib
Cak Imin terpilih lagi ketum dan nyatakan PKB harus jadi partai mandiri
Minggu, 25 Agustus 2024 6:03 Wib
Basarnas edukasi evakuasi mandiri warga di sekitar Gunung Lokon
Kamis, 11 Juli 2024 12:33 Wib
Kantor SAR Manado ajarkan siswa evakuasi mandiri saat bencana
Jumat, 28 Juni 2024 11:16 Wib
Tim Jakarta Electric tatap Final Four PLN Mobile Proliga
Sabtu, 8 Juni 2024 10:18 Wib
Bank Mandiri siagakan tim pastikan jaringan layanan digital libur Lebaran
Jumat, 29 Maret 2024 21:45 Wib