Bandarlampung (ANTARA) - Prof. Dr Karomani M.Si terpilih menjadi Rektor Universitas Lampung (Unila) periode 2019-2023 setelah mendapatkan 44 suara atau 61,11 persen mengungguli dua pesaingnya.
"Pada pemilihan tersebut, Warek III Unila tersebut mendapatkan 61,11 persen suara sementara pesaingnya Prof. Dr Bujang Rahman 30 (56 persen) dan Prof. Dr Ir M. Kamal M Sc 8,33 persen," kata Ketua Panja Pilrek Unila Prof. Dr Ir Wan Abbas Zakaria, di Bandarlampung, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa pemilihan rektor yang di laksanakan secara demokrasi dan tertutup tersebut ada 47 senat yang hadir memilih dari 48 senat serta suara Menristekdikti sebanyak 35 persen.
Ia mengatakan setelah terpilihnya Prof. Dr Karomani M Si sebagai Rektor Unila 2019-2023 semua dokumen dalam proses pemilihan sudah diserahkan kepada pejabat kuasa Menteri untuk nantinya diadakan pelantikan.
Sementara itu pejabat kuasa Menteri Dr. Totok Prasetyo, B.Eng., M.T. mengatakan bahwa terpilihnya Prof Dr Karomani M Si menjadi Rektor Unila merupakan hasil dari demokrasi yang jujur dan adil dari semua yang terlibat di dalamnya.
"Memang ada suara Menteri 35 persen tapi ada juga pertimbangan dari berbagai pihak eselon satu yang semasa penjaringan calon rektor," kata dia.
Menurutnya, penilaian telah dilaksanakan dengan melihat dan menelusuri rekam jejak para calon dari latar belakang, laporan masyarakat, administrasi dan keuangan, serta hal-hal lain yang mempresentasikan kinerja serta kemampuan para calon semasa penjaringan.
Dia berharap siapapun yang terpilih menjadi Rektor Unila harus bisa amanah dan menjalankan program pimpinan Unila terdahulu dengan sebaik-baiknya.
"Untuk pelantikannya nanti kita jadwalkan dahulu. Yang jelas hal itu akan dilaksanakan setelah masa jabatan rektor saat ini sudah berakhir," katanya.
Prof. Dr Karomani mengatakan bahwa akan bekerja dan berusaha memenuhi semua kebijakan dari kemenristekdikti dan melanjutkan apa yang sudah dicanangkan oleh rektor-rektor sebelumnya.
Ia juga menegaskan akan meningkatkan kualitas pendidikan dan juga penguatan daya saing baik secara regional maupun nasional.
"Ini adalah tugas berat yang tidak bisa saya emban sendiri maka dari itu butuh sinergi dari semua pihak untuk dapat mencapai itu semua," kata dia.*