Manado (Antarasulut) - Peringatan hari lahir ke 43 tahun, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) digelar para mantan ketua se-Sulawesi Utara (Sulut) dengan menggelar diskusi.
"Diskusi kami adalah tentang dinamika organisasi dari masa ke masa," kata mantan Ketua KNPI, Brando Lengkey, di Manado.
Lengkey mengatakan, diskusi tersebut merupakan respon sekaligus bentuk dukungan mereka terhadap pengurus DPD KNPI Sulut, dibawah kepemimpinan Jackson W.A Kumaat.
"Wadah berhimpun untuk organisasi kepemudaan itu, hanya KNPI, yang kami deklarasikan pada 23 Juli 1973 oleh organisasi Cipayung," katanya.
Dia mengatakan, KNPI yang dideklarasikan tahun 73 merupakan satu-satunya wadah berhimpun organisasi kepemudaan yang sah dan tidak ada yang lain.
Sedangkan mantan ketua Wempie Frederik, menyesalkan adanya KNPI diluar KNPI tahun 1973.
Sebagai kader-kader hasil KNPI tahun 73 dia mengajak para senior senantiasa menjaga marwah, kebesaran dan keutuhan organisasi.
"Kita semua yang hadir disini merupakan hasil dari KNPI tahun 73, saya sangat menyesalkan adanya KNPI lain dan saya mengajak mari sama-sama kita tetap mempertahankan kebesaran dan keutuhan organisasi,†tegas mantan Walikota Manado ini.
Sementara itu, mantan ketua KNPI Sulut lainnya seperti, Elisa Regar megungkapkan bahwa hanya satu KNPI yang merupakan wadah berhimpun organisasi kepemudaan dan tidak ada yang lain.
Regar menuturkan bahwa organisasi yang baru dan menamakan diri KNPI merupakan organisasi lain dan baru dideklarasikan.
"Mereka yang menamakan KNPI itu bisa terdaftar di Kemenkumham mereka kemudian membuat Akta Notaris baru dengan nama organisasi DPP KNPI, disini jadi lucu karena nanti didaerah mereka akan menulis DPD DPP KNPI. Beda dengan kita yang tahun 73, hanya KNPI hasil Kongres Papua-lah yang merupakan wadah berhimpun bukan yang lain," tandasnya.
Pertemuan tersebut menegaskan dukungan para senior kepada kepemimpinan Jackson Andre William Kumaat sebagai ketua KNPI Sulut hasil musda 2015 lalu serta menegaskan penolakan terhadap upaya segelintir orang dibawah kepemimpinan Decky Palinggi yang mencoba memecah keutuhan wadah berhimpun KNPI di Sulawesi Utara.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, Lona Lengkong, Wempie Frederik, Elisa Regar, dr. Brando Lengkey, Didi Sjafeii, dan Roy Maramis serta para pengurus DPD KNPI Sulut dibawah kepemimpinan Jackson Kumaat.***