Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus harus dimaknai sebagai keinginan untuk membangun perdamaian antarumat beragama.
Maka dari itu, Menag mengajak masyarakat Indonesia untuk dapat menunjukkan persatuan dan kesatuan, sikap saling memahami, dan saling pengertian.
"Kami berharap beliau menyaksikan bagaimana keberagaman di Indonesia itu bisa terpelihara dengan baik," ujar Yaqut di Jakarta, Selasa.
Pernyataan Menag itu disampaikan saat menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pesawat yang membawa Paus Fransiskus mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, pukul 11:26 WIB.
Dalam penyambutan itu hadir pula Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Ignasius Jonan, sejumlah pejabat Eselon I Kementerian Agama.
Yaqut menyampaikan pesan dari Paus Fransiskus tentang pentingnya menjaga dialog antariman. Karena dialog antariman itu menjadi kunci bagi toleransi dan perdamaian dunia.
"Acara di Istiqlal nanti juga penting, karena setelah pertemuan dengan presiden, beliau akan melanjutkan di Istiqlal, ada acara Interfaith Dialogue. Saya kira ini manifestasi dari apa yang tadi beliau ucapkan, bahwa dialog itu menjadi kunci utama bagi sukses perdamaian, bukan hanya dunia, tetapi antarumat manusia," kata Yaqut.
Ia juga memuji kesederhanaan Paus Fransiskus yang lebih memilih kendaraan yang sederhana, bukan kendaraan mewah. Termasuk menginap tidak juga di hotel mewah, tetapi di Kedutaan Vatikan.
"Beliau ini pimpinan Tahta Suci Vatikan, pemimpin negara dan pemimpin umat. Dengan kesederhananya beliau tunjukkan, bagaimana beliau memilih kendaraan pun dengan cara yang sangat sederhana, dan ini patut untuk dicontoh," katanya.
Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia ini, kata Yaqut, merupakan sebuah kebanggaan. Sebelumnya, Paus Paulus ke-6 juga telah mengunjungi Indonesia pada 1970, dan Paus Johannes Paulus ke-2 pada 1989.
"Yang paling penting menurut saya dari semua proses ini adalah mempererat hubungan antara Indonesia dan Vatikan," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag: Kunjungan Paus harus dimaknai untuk bangun perdamaian
Berita Terkait
Paus Fransiskus tinggalkan Indonesia menuju Papua Nugini
Jumat, 6 September 2024 12:05 Wib
Presiden Jokowi dan Paus Fransiskus bicara soal perdamaian di Palestina
Jumat, 6 September 2024 12:00 Wib
Paus Fransiskus berpesan jangan lelah membangun perdamaian
Kamis, 5 September 2024 19:28 Wib
Paus Fransiskus sapa warga yang berada di sekitar Masjid Istiqlal
Kamis, 5 September 2024 10:06 Wib
Paus Fransiskus terima bibit bakau dari Menko Luhut
Kamis, 5 September 2024 6:30 Wib
Paus Fransiskus berpesan bangkitkan semangat saling berbagi di Indonesia
Kamis, 5 September 2024 6:29 Wib
Paus Fransiscus berpesan agar iringi sedekah dengan sentuhan
Rabu, 4 September 2024 18:41 Wib
Presiden Jokowi sebut kunjungan Paus Fransiskus miliki pesan kuat rayakan perbedaan
Rabu, 4 September 2024 12:47 Wib