Manado (ANTARA) - Badan Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Sulawesi Utara (Sulut) melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda) guna mencegah masuknya penyakit hewan dan tumbuhan di wilayah perbatasan Sulut dan Filipina.
"Kami melakukan kunjungan kerja ke salah satu wilayah perbatasan di utara Indonesia dengan Filipina, yakni di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, untuk memperkuat koordinasi, komunikasi dan kerja sama antara Badan Karantina Sulawesi Utara dengan instansi-instansi di Tahuna," kata Kepala Karantina Sulawesi UtaraI Wayan Kertanegara, di Manado, Sabtu.
Khususnya juga memperkuat kolaborasi pengawasan dan pengendalian ancaman penyakit hewan, ikan dan tumbuhan di pelabuhan Tahuna dan sekitarnya.
Giat koordinasi pertama dilakukan dengan mengunjungi Kantor Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Manado (BPPMHKP). Dilanjutkan ke Kantor Imigrasi Kelas II Tahuna dan Kantor Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Tahuna.
Wayan bersama tim berkesempatan pula untuk menjalin silaturahmi bersama Kepala Kantor Bea Cukai Manado, Pimpinan Imigrasi Kelas II Tahuna sekaligus memperkenalkan tugas dan fungsi karantina sebagai garda terdepan dalam pencegahan masuk, keluar dan tersebarnya penyakit hewan, ikan dan tumbuhan di border pelabuhan dan bandara Sangihe.
Wayan juga menambahkan bahwa pengawasan dan pengendalian penyakit ini membutuhkan kolaborasi yang baik dari berbagai instansi.
Ia berharap kolaborasi pengawasan yang solid dapat terwujud di perbatasan Tahuna, untuk bersama-sama melindungi wilayah NKRI dari ancaman penyakit hewan, ikan dan tumbuhan serta dapat bekerja sama menjaga keamanan dan kesehatan sumber daya hayati di Indonesia.