"Utsawa Dharma Gita adalah festival atau lomba nyanyian suci keagamaan Hindu," kata Sarbin, di Manado, Senin.
Dia mengatakan Utsawa Dharma Gita sebagai kidung suci keagamaan Hindu telah lama berkembang di masyarakat melalui berbagai pesan, baik yang ada di Bali maupun luar Bali, kemudian dijadikan festival dari berbagai tingkatan mulai dari kabupaten/kota, provinsi dan nasional.
"Tahun ini akan mengikuti UDG ke XV tingkat nasional," katanya.
Sarbin mengatakan Utsawa Dharma Gita dalam kitab suci agama Hindu adalah Phalasruti, Phalasloka dan Phalawakya. Phalasruti merupakan pembacaan kitab-kitab sruti atau wahyu dalam bentuk mantra. Phalasloka merupakan pahala dari pembacaan kitab-kitab susastra Hindu seperti kitab Itihasa, yakni Ramayana dan Mahabarata. Sedangkan Phalawakya adalah tradisi pembacaan karya sastra Jawa Kuna, berbentuk prosa atau parwa.
Kakanwil memberi semangat dan motivasi kepada kontingen agar menjunjung tinggi nilai sportivitas dan peningkatan kualitas iman umat Hindu, sekaligus bisa mengharumkan nama Sulawesi Utara dalam ajang tersebut.
"Di satu sisi, Utsawa Dharma Gita merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk meningkatkan kualitas iman umat Hindu sehingga kegiatan ini sangat penting untuk dipersiapkan dengan baik," katanya.
Di sisi lain, katanya, kontingen Sulut hadir mewakili Sulawesi Utara, karena itu kakanwil berpesan berjuanglah secara maksimal untuk mengharumkan nama Sulawesi Utara di tingkat nasional.
Pembimas Hindu I Putu Suratman saat mendampingi Kakanwil Kemenag Sarbin Sehe dalam acara pelepasan Kontingen Utsawa Dharma Gita Provinsi Sulawesi Utara yang akan mengikuti ajang Utsawa Dharmagita XV tingkat nasional di Surakarta, Jawa Tengah, 8-12 Juli 2024.
Acara pelepasan ini dilaksanakan di Pura Jagaditha Taas, Manado, Senin (8/7). Hadir juga dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Kemenag Kota Kotamobagu Jamaluddin Lamato yang mengantar langsung peserta dari Kotamobagu.