Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Utara Franky Manumpil mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai inisiatif untuk melestarikan keanekaragaman hayati atau biodiversity dan meningkatkan ketahanan pangan dari dampak perubahan iklim.
"Berbagai inisiatif yang dilakukan dengan kerja bersama berbagai pihak dalam membangun daerah perlindungan laut, merestorasi karang yang terdegradasi serta manajemen perikanan berkelanjutan," kata Franky terkait dengan pelaksanaan Coral Triangle Day di Manado, Kamis.
Dengan menginvestasikan perikanan berkelanjutan, ekowisata dan energi laut terbarukan, akan dapat menciptakan peluang pekerjaan, menstimulasi perkembangan ekonomi, serta menjamin kesehatan perairan laut.
"Pendekatan ini tidak hanya mendukung kebutuhan kita saat ini, akan tetapi penting untuk melindungi generasi mendatang. Kesadaran masyarakat maupun pendidikan memiliki peran penting manakala merayakan Hari Segitiga Karang (Coral Triangle Day) tahun ini," katanya.
Dia menyebutkan segi tiga karang yang sering disebut sebagai Amazon of The Seas adalah pusat biodiversity global dan segitiga karang mencakup enam negara termasuk Indonesia, menjadi rumah bagi 86 persen spesis karang dunia.
"Wilayah ini juga luar biasa menopang mata pencaharian lebih dari 120 juta orang, serta mendasari perekonomian melalui perikanan, pariwisata dan perlindungan pesisir," katanya.
Dia berharap perayaan 15 tahun CTI-CFF tersebut bukan hanya sekadar perayaan tetapi sebagao upaya membagi tanggung jawab dalam menyelamatkan ekosistem vital tersebut.
Tujuan dilakukan perlindungan ekosistem perairan lingkungan laut dan mendukung pertumbuhan ekonomi tidak saling eksklusif, akan tetapi saling berkaitan.
"Keseimbangan adalah sangat penting bagi sumber daya alam maupun kesejahteraan masyarakat. Upaya upaya konservasi laut di dalam kawasan segitiga karang telah menghasilkan prestasi yang signifikan," katanya.
Sekretariat Regional CTI-CFF melaksanakan peringatan dan perayaan Coral Triangle Day 2024 yang ke-15 pada 11-12 Juni 2024. Enam negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Timor Leste berkomitmen menjaga sumber daya di segitiga karang tersebut.