Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven OE Kandouw mengajak para lulusan SMK di daerah itu agar memanfaatkan peluang bekerja ke Jepang.
"Pak Gubernur Olly Dondokambey mempunyai program sekolah dan kerja ke Jepang setelah empat bulan mendapatkan pembekalan di daerah," kata Wagub Steven pada acara penamatan siswa SMKN II Tondano di Kabupaten Minahasa, Kamis.
Dengan bekerja di Jepang, kata dia, mereka akan mendapatkan gaji yang mungkin akan lebih besar dari gaji seorang kepala sekolah. "Itu hanya salah satu opsi, dan masih banyak opsi yang lain," katanya.
Menurut Wagub, SMK sekarang ini telah menjadi sekolah unggulan. "Saya kalau mempunyai kesempatan melanjutkan studi setelah lulus SMP, saya mau sekolah masuk SMK," ujarnya.
Alasannya, menurut Wagub, karena di republik ini SMK menjadi role model, menjadi unggulan adalah sekolah-sekolah vokasi termasuk SMK.
"SMK menjadi sekolah unggulan oleh pemerintah kita karena sudah lebih tematik, sudah lebih terjuruskan, sehingga dengan sendirinya anak-anak akan jauh lebih gampang melanjutkan hidupnya, apakah mau meneruskan pendidikan ke jenjang S1, D3, atau mau langsung bekerja," kata Steven.
Wagub yakin seratusan siswa SMK dari lima jurusan yang telah lulus hari ini semuanya telah siap pakai.
"Ada istilah no income, no job, no assets atau ninja. Tapi anda sekalian ini bukan ninja, kamu sudah mempunyai aset yaitu ijazah. Anda sudah bisa declare sudah mempunyai aset, melanglang buana ke mana saja, ke luar negeri sekalipun," ujarnya.
Wagub menambahkan, setelah kelulusan maka terhampar jalan masih panjang. Namun kata dia, "Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Ingat baik-baik. Anda harus mempunyai pemikiran bahwa saya harus mampu mengubah hidup saya, mengubah hidup orang tua, daerah dan bangsa."
Di Sulut ada sebanyak 400-an lebih SMA/SMK yang melakukan penamatan, sementara di Kabupaten Minahasa ada sebanyak 70 SMA/SMK.